BONGAS – Model rumah minimalis kian diminati masyarakat Bumi Wiralodra. Tidak hanya di perkotaan maupun kawasan perumahan, masyarakat di pedesaan pun banyak yang membangun rumah gaya minimalis karena mempunyai model sangat simple tetapi juga menarik. Pemerhati properti, Yanto mengungkapkan, kecendrungan masyarakat pedesaan membangun rumah model minimalis karena persoalan yang dihadapi relatif sama yakni keterbatasan lahan. “Harganya yang semakin mahal, kepemilikan tanah untuk hunian di pedesaan juga kian sempit. Ini berlaku untuk lokasi yang strategis seperti dekat pusat keramaian maupun fasilitas publik,” terang dia kepada Radar, kemarin. Di samping itu, dipilihnya model rumah minimalis ikut terdorong mahalnya harga material bahan bangunan serta biaya tukang. Tak heran banyak warga yang memilih model minimalis lantaran dianggap dapat menekan anggaran pembuatan rumah. “Padahal tidak juga sih. Membangun rumah kan tergantung klasifikasinya. Ada yang kualitas bahan bangunnya standar, sedang atau tinggi. Tapi memang, model rumah minimalis ini dapat menekan biaya pembangunan dengan cara penggunaan material bahan bangunan alternatif seperti baja ringan pengganti kayu atau batako untuk dindingnya,” terang Yanto. Pemerhati properti lainnya, Saeful menuturkan, tren model rumah minimalis juga tidak lepas dari gaya hidup yang dianut masyarakat pedesaan yang saat ini semakin dinamis. Terutama mereka yang berpendidikan tinggi atau bekerja di lingkungan yang menuntut modernisasi. Hal ini berimbas pada pemilihan tren untuk desain rumah. Masyarakat pedesaan yang berpikiran modern, memilih konsep tersebut. Bukan hanya model rumahnya saja, tapi pada penataan eksterior hingga interior rumah mereka. “Penggunaan detai-detail yang rumit seperti yang terdapat pada rumah klasik ditinggalkan. Mereka tak mau ribet,” jelas dia. (kho)
Rumah Minimalis Jadi Tren di Indramayu Barat
Sabtu 23-07-2016,18:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :