BNN Temukan Pompa Air Berisi 69 Kg Sabu

Jumat 21-10-2016,11:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA- Sindikat narkotika terus memutar otak untuk memasukkan narkotika ke Indonesia. Kemarin (20/10) Badan Nasional Narkotika (BNN) berhasil mengungkap penyelundupan 69,2 kg sabu yang dimasukkan pada lima mesin pompa air di Demak, Jawa Tengah. Lembaga pemberantas narkotika itu memprediksi sabu masuk dari pelabuhan di Semarang. Pengungkapan sindikat narkotika dengan modus mesin pompa air ini dipimpin Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari. Selain menyita sebanyak 69,2 kg sabu dan lima unit mesin pompa air juga terdapat dua unit kendaraan yang  diduga digunakan untuk mengangkut barang haram. Kepala BNN Komjen Budi Waseso menuturkan, awalnya ditangkap tiga orang berinisial YT, WJ, dan TO di Tegal, Jawa Tengah. Mereka kedapatan membawa dua ransel besar yang ternyata berisi 56 bungkus sabu dengan berat 58 kg. “Mereka berencana menuju ke Cikampek,” terangnya. Dalam pemeriksaan, digeledahlah rumah milik YT. Ternyata di ruang tamu ditemukan lima unit pompa air. Lalu, juga berhasil diamankan sabu-sabu lainnya seberat 11 kg. “Masih ada yang disimpan,” tuturnya. Dari tangkapan itu, penyelidikan mengarah pada seseorang berinisial WD. WD tersebut dipastikan merupakan pengendali sindikat narkotika tersebut. “WD ini berhasil ditangkap juga,” papar mantan Kabareskrim tersebut. Dari WD ini, diketahui bahwa ternyata dia juga telah menyuruh seorang kurir berinisial YS untuk mengirim sabu. “YS ini juga telah ditangkap di Cikampek,” paparnya, kemarin. Sementara Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi memprediksi sabu tersebut merupakan kiriman dari sindikat asal Malaysia. Pasalnya, terdeteksi barang haram itu berasal dari Malaysia dan dikirim ke Thailand. “Dari Thailand ini ke kirim ke Indonesia,” tuturnya. Namun, pelabuhan tujuannya bukan Pelabuhan Tanjung Priok, namun ke pelabuhan di Semarang. Dari Semarang inilah, barang haram ini disebarkan oleh para sindikat. “Ini relatif termasuk jalur baru,” terangnya. Heru menuturkan, memang saat ini ada indikasi sindikat narkotika memang ingin lebih suka memasukkan narkotika dengan menyelipkannya ke barang-barang resmi. Seperti, pompa air, mesin dan sebagainya. ”Untuk modus semacam ini memang memerlukan pemeriksaan yang ketat dan informasi yang akurat. Tentu, harus bekerjasama dengan BNN,” paparnya. (idr)  

Tags :
Kategori :

Terkait