KUNINGAN–Sebanyak 16 sekolah tingkat SD, SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Kuningan terpilih sebagai sekolah model untuk percontohan peningkatan mutu pendidikan nasional melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Rinciannya, sekolah yang menjadi percontohan peningkatan mutu pendidikan itu berasal dari SD sebanyak 8, kemudian 4 SMP, SMA dan SMK masing-masing 2 sekolah. Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (kadisdikpora) Dr Asep Taufik Rohman MPd, mewakili Bupati Kuningan H Acep Purnama. Kondisi ini terungkap dalam ekspos sekolah model Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Aula Rumah Makan Raja Seafood, Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, akhir pekan lalu. Setiap sekolah model tersebut menampilkan berbagai prestasi dan keunggulan yang telah diraih di bidang akademik maupun ekstra kurikuler. Aa Subagja, salah seorang wali murid mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut. “Anak saya yang di SDN Ciawigebang, kebetulan ikut kegiatan ini. Sebagai orang tua tentu saja saya sangat senang karena anak diajak untuk mengeluarkan kreativitasnya,” kata Aa kepada Radar Kuningan. Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat Toto Santosa mengungkapkan, Kabupaten Kuningan menjadi salah satu kabupaten yang menjadi percontohan SPMI bersama tiga daerah lain yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Ciamis. Di Kabupaten Kuningan terdapat 16 sekolah model di setiap daerah yang akan menerapkan metode pendidikan SPMI, di mana setiap kepala sekolah akan menyusun program yang dapat mendongkrak kualitas pendidikan hingga mencapai standar nasional. Menurut dia, LPMP akan membantu pemerintah daerah dalam hal penyediaan sarana maupun prasarana pendidikan di setiap sekolah model yang ditunjuk dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pemenuhan standar pendidikan nasional. “Silahkan setiap sekolah mengajukan segala kebutuhannya, nanti Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud siap memberikan semuanya,” ujar Toto dalam sambutannya. Para kepala sekolah harus menyusun program dan rencana pengembangan sekolahnya yang sekira dapat memberikan dampak pada peningkatan kualitas pendidikan yang didapat siswanya. Termasuk menyediakan sarana prasarana sekolah yang bisa membuat para siswa enak dan nyaman belajar. Sesuai namanya sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah model tersebut akan menjadi percontohan bagi sekolah yang lainnya. Oleh karena itu, sambung dia, para kepala sekolahnya harus bisa menularkan metode pendidikan yang telah diterapkan kepada sekolah lain untuk pemerataan kualitas. “Diharapkan tahun depan program SPMI ini bisa diterapkan di 250 sekolah yang ada di 27 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat. Bagi para kepala sekolah yang terpilih ini akan menjadi model juga bagi kepala sekolah yang lain, dan akan diminta bantuannya untuk menerapkan ke sekolah lainnya,” jabar Toto. Sementara Kadisdikpora Dr Asep Taufik Rohman MPd mengapresiasi terpilihnya Kabupaten Kuningan sebagai salah satu daerah percontohan peningkatan mutu pendidikan nasional di Jawa Barat. Kepercayaan tersebut selaras dengan komitmen Pemkab Kuningan yang telah menetapkan diri sebagai Kabupaten Pendidikan. Kuningan telah mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Pendidikan yang menerapkan konsep sederhana yaitu menjamin setiap anak usia sekolah bisa bersekolah baik formal maupun non formal, menerapkan budaya mengaji dan budaya membaca dalam kehidupan sehari-hari. Terpilihnya 16 sekolah di Kuningan dalam program SPMI ini selaras dengan program lembaganya, sehingga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh seluruh kepala sekolah. “Dan jangan sampai membuat malu Kabupaten Kuningan,” pesan Kadisdik yang diamini Sekretaris Disdikpora Drs H Dedi Supardi MPd dan Kabid Pendas Drs H Suharso MPd. (ags)
16 Sekolah di Kuningan Jadi Percontohan Mutu Pendidikan
Rabu 14-12-2016,03:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :