Portugal vs Cile, Semangat Kembali ke St Petersburg

Rabu 28-06-2017,07:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KAZAN – Musim panas 2016, Portugal dan Cile sama-sama membuat sensasi pada turnamen mayor benua masing-masing. Portugal dengan permainan pragmatisnya berhasil merebut Euro untuk kali pertama. Sedangkan Cile diluar dugaan kembali mempecundangi Argentina dan merebut Copa Amercia back to back. Nah, dinihari nanti, dua tim sensasional tersebut bakal bentrok pada laga semifinal Piala Konfederasi di Kazan Arena. Jika menilik voor yang dikeluarkan Asian Handicap, Portugal diunggulkan 1/4 dibanding Cile. Melihat performa pasukan Fernando Santos sepanjang fase kualifikasi, wajar jika Asian Handicap menjagokan mereka bakal menaklukan La Roja, julukan Cile. Selain tak terkalahkan dalam tiga pertandingan, Portugal menjadi tim dengan serangan terbaik bersama Jerman (7 gol), dan pertahanan paling kukuh bersama Cile dengan hanya kebobolan tiga gol. Selain itu, head to head juga memihak Seleccao das Quinas, julukan Portugal. Dalam tiga pertemuan terakhir, Portugal  menorehkan dua kemenangan dan sekali seri. Namun, gelandang tengah Pizzi mengatakan, kondisi terkini malah menjadi handicap Cristiano Ronaldo dkk. ”Bersama Jerman, Cile adalah tim yang sejak awal difavoritkan untuk menjadi juara sejak awal turnamen,” ucap pemain Benfica itu seperti dilansir beIN Sports. Handicap yang dimaksud Pizzi adalah absennya tiga pilar utama Seleccao das Quinas, sebutan Portugal. Mereka adalah, Pepe (bek tengah), Raphael Guerreiro (bek kanan), dan Bernardo Silva (gelandang tengah). Baik Silva maupun Guerreiro sama-sama menderita cedera engkel. Sementara Pepe hanya bisa melihat dari bangku cadangan lantaran terkena akumulasi kartu kuning. Jose Fonte bakal menjadi pelapis Pepe di jantung pertahanan Portugal. Eliseu sendiri sudah menunaikan tugas sebagai deputi Guerreiro, dan memberikan satu assist ketika Portugal menggilas Selandia Baru 4-0 di partai terakhir Grup A (24/6). Pepe sendiri berujar, dirinya begitu terpukul karena tidak bisa menghadapi Cile. Sebab, dalam konferensi pers kemarin, Directore Tecnico Cile, Juan Antonio Pizzi, mengonfirmasi 23 pemainnya bisa dimainkan. Itu berarti dirinya bisa menurunkan Charles Aranguiz yang sempat menderita cedera engkel ketika Cile ditahan 1-1 oleh Australia (25/6). ”Meski begitu, kami harus tetap optimis,” tegas Pepe dilansir dari situs resmi FIFA. ”Kami harus menyongsong laga besok dengan kepala tegak. Aku yakin, setiap pemain bakal mengeluarkan kemampuan terbaik untuk memenangkannya,” lanjut bek 188 cm itu. Lebih lanjut, bek veteran Portugal, Bruno Alves sangat berharap kemenangan bisa didapatkan Portugal, dan melakoni laga final di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Senin dinihari (3/7). Alves memang baru sekali bermain disana, yakni ketika melawan Selandia Baru. Namun, Saint Petersburg memberikan kesan yang luar biasa baginya. Sebab, pada periode 2010-2013, dirinya pernah menjadi bagian dari Zenit Saint Petersburg. Bek 35 tahun tersebut mengantarkan Bomzhi, sebutan Zenit, merebut dua gelar Russian Premier League, dan Piala Super Rusia. ”Bisa bermain di sana seperti impian yang sangat mendalam,” ujar Alves kepada situs resmi FIFA. Terpisah, secara tersirat, Pizzi cukup bersyukur Portugal tidak akan bermain dengan kekuatan terbaiknya. Setidaknya, lanjut entrenador berpaspor Spanyol itu, Claudi Bravo dkk bisa fokus kepada CR7, julukan Ronaldo. Pizzi menjelaskan, Ronaldo merupakan otak kecemerlangan permainan Portugal. ”Dia adalah pemain yang begitu berbahaya di segala posisi. Aku mengharapkan pengorbanan besar Cile pada laga kali ini,” kata Pizzi seperti diberitakan oleh 24Horas. Dalam kesempatan tersebut, eks pelatih Valencia dan Rosario Central itu begitu senang karena dinihari nanti, dia bakal bersua dengan Santos yang notabene adalah mantan treinador-nya ketika masih memperkuat Porto, 17 tahun silam. ”Dia pantas mendapat respek atas segala pengalamannya. Dia adalah pelatih Portugal terhebat,” pujinya dilansir dari Associated Press. (apu)

Tags :
Kategori :

Terkait