Sering Dicemooh, Kader Posyandu Ini Terus Ajak Warga Benda Kerep Imunisasi

Jumat 21-07-2017,20:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Kader Posyandu di Benda Kerep Kelurahan Argasunya Kota Cirebon, Iis Uswatun Hasanah terus berjuang mengajak masyarakat sadar akan kesehatan. \"Salah satunya soal badan panas usai imunisasi. Memang kalau habis imunisasi itu biasanya badan panas, tapi ini kan hanya efek sementara. Itu yang membuat mereka ketakutan. Mereka bertanya kok malah anak sakit setelah imunisasi? Padahal ya itu efeknya. Ini yang harus terus menerus kita beri pemahaman,\" jelasnya. Iis pun kerap kali berbenturan dengan masyarakat. Mereka bahkan selalu menghindari ketika bertemu dengannya. Kadangkala ada omongan warga yang mempertanyakan kenapa dirinya mau mengajak orang-orang imunisasi. “Bahkan ada yang bilang bu Iis dibayar berapa. Ya kadang-kadang suka diomongin nyeleneh sama warga. Kadang-kadang ada warga yang sampai takutnya melihat saya mereka mengunci pintu rumah dari dalam,\" ucapnya. Tingkat imuniasasi di Benda Kerep memang masih sangat rendah, tak sampai 1 persen. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi dirinya untuk mendobrak metode seperti apa yang dilakukan agar masyarakat ikut imunisasi. \"Doktrin pemikirannya masih seperti dulu. Karena tadinya pernah ada yang lumpuh setelah diimunisasi polio. Tapi kejadian ini juga apakah benar atau tidak. Kan sudah sangat lama,\" jelasnya. Selain itu, biasanya ada kendala di pihak keluarga yang tidak memberikan izin. Misalnya, dari ibu-bapaknya sudah mengizinkan untuk ikut imunisasi, tapi tidak diizinkan oleh kakek-neneknya tidak memberikan izin. Atau sebaliknya, ibunya mengizinkan, tapi suaminya tidak memberi izin. \"Kadang kala suka susah, ibunya sudah memberi izin tapi bapaknya tidak kasih izin. Selalu ada saja kendalanya,\" tukasnya. Seperti dikatahui, pemerintah akan memberikan vaksin MR (Measles Rubella) mulai Agustus mendatang. Vaksin ini untuk mengatasi campak dan rubella. Keduanya adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus. Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, bahkan kematian. Sementara rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai sindroma rubella kongenital. Di antaranya meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian, dan keterlambatan perkembangan. Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk kedua penyakit ini. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait