Permintaan E-Money Mulai Meningkat

Selasa 25-07-2017,18:04 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Mungkin belum semua masyarakat termasuk pengguna aktif ruas tol tahu, bahwa mulai Oktober 2017 pembayaran tol hanya bisa melalui uang elektronik (e-cash). Lebih mudah, aman dan tentunya menghemat waktu beberapa detik dibanding pembayaran tunai. Belum lagi jika membayar dengan uang pecahan besar, petugas butuh tambahan waktu menyiapkan kembalian. Program hasil kerjasama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ini mau tak mau turut meningkatkan kesadaran bertransaksi non tunai, seperti halnya gerakan yang dicanangkan Bank Indonesia (BI) untuk mengurangi transaksi tunai (cashless). Sebagai penyedia uang elektronik, perbankan terus meningkatkan pendistribusian uang elektronik. Masyarakat punya beberapa pilihan uang elektronik, seperti Brizzi milik BRI, Tapcash dari BNI, BCA Flazz dan Mandiri e-Money.Logo-logo tersebut kini dapat dengan mudah ditemukan, bukan hanya gardu tol, tetapi juga di pintu parkir. Assistant Vice Presiden Bank Mandiri Cirebon Rosita Dewi mengatakan, sebetulnya permintaan e-Money cenderung meningkat sejak ruas Tol Cipali dibuka. Walau saat itu, pembayaran di pintu Tol Cipali belum tersedia akses e-toll Mandiri. “e-toll Mandiri juga banyak bekerjasama dengan perusahaan dan merchantmerchant, seperti pembayaran SPBU dan belanja minimarket,” ujar Dewi. Kesadaran masyarakat memanfaatkan uang elektronik, sebenarnya sudah lebih baik dibanding beberapa waktu sebelumnya. Bagi Dewi, momentum pembayaran uang elektronik di pintu tol, setidaknya turut meningkatkan kebutuhan uang elektronik bagi masyarakat. Dia berharap, kemudahannya bukan hanya dirasakan untuk membayar tol saja, tetapi juga transaksi lainnya. Perlu diketahui, e-Money sudah bisa digunakan untuk pembayaran beberapa sistem parkir mal di Cirebon. “Awal tahun 2017, RS Permata juga sudah bisa pakai e-Money,” tuturnya. Bank Mandiri secara aktif melakukan kerjasama dalam bentuk co-branding dengan instansi, perusahaan ataupun komunitas. Hal ini dilakukan agar semakin banyak yang menggunakan e-Money sebagai alat transaksi uang tunai. Cobranding dianggap menarik, karena unsur eksklusivitasnya. Logo perusahaan atau komunitas bisa tercetak dalam kartu e-Money. Untuk co-branding biasanya pembuatan kolektif, misalnya sejumlah member komunitas tertentu. Sejauh ini upaya jemput bola yang dilalukan cukup berhasil. Komunitas atau perusahaan yang ingin co-branding e-Money sangat mudah, yang membedakan hanya pada harga antara pemesanan di bawah 500 dan di atas 500. Jika pihak Mandiri yang mendesain ada biaya khusus, namun customer diberi kebebasan untuk mendesain sendiri tanpa biaya. Dewi menambahkan, di Cirebon sendiri penggunaan e-Money memudahkan transaksi pembayaran tol (Cipali dan Jasamarga). Beberapa SPBU bertanda khusus, minimarket, e-payment parkir di Grage Mall dan Grage City Mall, Batik Trusmi serta RS Permata. Cukup tempel kartunya transaksi selesai. “Mandiri juga ada kerjasama transaksi cashless dalam lapas. Jadi transaksi di dalam lapas nggak pake uang tunai lagi,” imbuhnya. Upaya lain untuk meningkatkan kesadaran penggunaan e-cash adalah Bank Mandiri beberapa kali menerbitkan e-money edisi spesial, seperti edisi smurf, film adaptasi novel karya Ila Natassa Critical Eleven dan yang tengah booming saat ini, film Spiderman: Homecoming. Masyarakat yang ingin memiliki e-money siapkan Rp70 ribu untuk co-branding atau Rp100 ribu untuk e-money kartu desain khusus. Sementara untuk isi ulang (top up) e-money bisa dilakukan di cabang Bank Mandiri, ATM tunai, ATM non tunai, HP NFC, retail merchant dan lainnya. (tta)

Tags :
Kategori :

Terkait