Sudah Lelang, Rp600 Juta untuk Bangun Shelter PKL Bima

Jumat 28-07-2017,20:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Pedagang Kaki Lima (PKL) Bima Kota Cirebon rencananya akan dibuatkan shelter. Lahan berjualan itu, diperkirakan menampung sekitar 80 pedagang. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah (Disperdagkop UKM), Ir HJ Yati Rohayati, keberadaan fasilitas ini diharapkan bisa meningkatkan potensi pendapatan pedagang, sekaligus meningkatkan kenyamanan. Yang terdata ada 80 pedagang, rencananya shelter di depan Gedung Merpati Putih,\" ujar Yati, saat ditemui Radar, Kamis (27/7). Keberadaan shelter ini prioritas untuk pedagang yang menetap dan warga Kota Cirebon, bukan pedagang yang dadakan. Dengan adanya fasilitas itu, semua aspek dapat terpenuhi baik nilai estetika, maupun sarana akses publik juga tidak terganggu. Rencana pembangunan shelter PKL Bima pasalnya berkas lelang dari Disperdagkop UKM sudah diterima Unit Layanan Pengadaan Setda Kota Cirebon. \"Sudah masuk lelang pembangunan shelter di Bima, sekitar Rp500-600 juta dari Disperdagkop UKM,\" ungkap Kepala Bagian Administrasi Barang dan Jasa Unit Layanan Pengadaan Setda Kota Cirebon, H Abdul Haris, belum lama ini. Sementara itu, salah satu pedagang, Yadi (32) mengaku sudah berjualan di kawasan Bima sejak 2010. Yadi memilih kawasan Bima untuk tempat berjualan karena dinilai menguntungkan. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp200 ribu dari hasil jualan es kelapa miliknya. Apalagi, bila ada pasar kaget di hari Minggu. Penghasilannya bisa mencapai Rp500 ribu. \"Kalau lagi rame sehari bisa dua ratus sampe tiga ratus ribu. Nah kalau hari Minggu bisa dua sampe tiga kali lipat,\" ujarnya kepada Radar. Terkait penataan pedagang di kawasan tersebut, Yadi menyerahkan semuanya kepada pihak terkait. Asalkan, kata Yadi, pedagang ditata dan mendapat lahan relokasi yang memadai. \"Saya harap nanti tempat yang baru bisa ditempati pedagang dengan nyaman,\" harapnya. Keinginan yang sama pun diutarakan oleh Wawan (45). Wawan mengaku sudah lima tahun berjualan di kawasan Bima. Setiap hari, ia selalu mangkal di depan Stadion Bima. Dalam sehari, Wawan mengaku bisa mendapatkan penghasilan Rp150 ribu. Belum lagi, saat ada event atau pertandingan olahraga. Penghasilannya bisa dua hingga lima kali lipat. \"Sudah biasa di sini, tapi sekarang kan sudah dibongkarin gak boleh jualan karena mau ada PON,\" ujarnya. Wawan berharap, pemerintah dan pihak terkait bisa menata para pedagang dengan baik. Sebagai pedagang, ia hanyaa ingin berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. \"Nggak apa-apa kalau memang harus ditata, tapi dipikirin juga tempat penggantinya dimana. Karena kalau gak boleh jualah disana sini kita mau makan apa?\" tuturnya. (mik)    

Tags :
Kategori :

Terkait