Ahok Ceraikan Istrinya, Psikolog Sebut Veronica Butuh Teman Curhat

Selasa 09-01-2018,15:01 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Tak lama lagi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan istrinya Veronica Tan akan saling berseberangan di pengadilan. Ahok -panggilan kondang Basuki- menggugat cerai Vero yang telah bersama-sama dalam ikatan rumah tangga sejak 1997. Ada dugaan kehadiran orang ketiga menjadi penyebab Ahok menggugat cerai Vero. Sedangkan Ahok saat ini menjalani masa hukuman di Rutan Mako Brimob dan menyandang status terpidana karena divonis bersalah dalam kasus penodaan agama. Dalam analisis psikolog Liza Marielly Djaprie, munculnya rasa cinta di hati seseorang memang tidak bisa dicegah. Sebab, setiap insan pada dasarnya setiap adalah makhluk sosial dan dianugerahi rasa cinta. Bahkan, faktor anak sering kali tak menghentikan seorang suami atau istri untuk berselingkuh. \"Faktor anak bisa bantu rem tapi itu menjadi keputusan masing-masing pribadi,” ujar Lisa seperti diberitakan JawaPos.Com. Namun, Liza mengaku tak bisa berkomentar banyak soal rumah tangga Ahok-Vero. Hanya saja, katanya, perempuan ketika berada dalam posisi seperti Vero yang suaminya sedang dipenjara tentu menghadapi hal tak mudah. \"Saya tentu tak tahu dapurnya mereka seperti apa. Bisa saja istrinya memendam kekecewaan cukup lama. Atau bisa saja dulu Ahok melakukan apa yang sudah sejak lama tak terselesaikan,\" ujar Liza. Akibatnya, jarak yang memisahkan membuat jurang komunikasi keduanya makin jauh. Liza menyebutkan seseorang yang berselingkuh berawal dari membutuhkan teman curhat. \"Bisa jadi berawal dari teman curhat. Atau seseorang itu berselingkuh karena ada beberapa kekecewaan terhadap pasangan. Dia lebih baik lebih dengam orang baru ini atau mungkin ada isu tak terselesaikan,\" katanya. Namun, Liza meyakini perselingkuhan bukan sebuah peristiwa yang tiba-tiba, tapi ada prosesnya. Liza menambahkan, seseorang yang nekat berselingkuh pasti sudah beberapa kali bertemu dengan pujaan hatinya. \"Biasanya sih tidak tiba-tiba. Ada sekian ribu kasus, 90 persen tak terjadi tiba-tiba. Karena yang namanya rasa suka pasti sudah ketemu berapa kali, chat berapa lama. Atau bisa jadi seseorang di masa lampau. Semua bisa saja terjadi,\" tegas Liza.(ika/JPC)

Tags :
Kategori :

Terkait