Kecamatan Sumber Jadi Prioritas Penanggulangan Kemiskinan

Selasa 31-07-2018,16:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kabupaten Cirebon mendapat program SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu) dari Kementerian Sosial. Ada 10 kecamatan yang masuk kategori miskin, namun untuk program SLRT 2018 ini, akan memprioritaskan tiga kecamatan, salah satunya Kecamatan Sumber. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon Maryono mengatakan, 10 kecamatan yang masuk dalam kategori kecamatan miskin dan masuk dalam program SLRT adalah Kecamatan Gebang dengan 13 desa, Kecamatan Waled ada 12 desa, Kecamatan Greged ada 10 desa, Kecamatan Babakan 14 desa, Kecamatan Mundu ada 12 desa. Kemudian Kecamatan Gegesik ada 14 desa, Kecamatan Plumbon 14 desa, Kecamatan Dukupuntang 13 desa, Kecamatan Losari 10 desa, serta Kecamatan Sumber sebanyak 14 desa. Maryono mengungkapkan, SLRT tahun 2018 ini akan memprioritaskan tiga kecamatan, yakni Sumber, Dukupuntang serta Mundu. “Prioritas di Kecamatan Sumber, karena Kecamatan Sumber itu kan ibukota. Kemudian Sumber memang hampir semua desanya miskin,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, Selly Andriany Gantina mengatakan, Kabupaten Cirebon telah mendapatkan program SLRT dari Kementerian Sosial. Meskipun ada 10 kecamatan yang dianggap miskin, namun 10 kecamatan tersebut akan bertahap dalam program SLRT. “Seperti sudah disepakati tim TKPKD Kabupaten Cirebon, di tahun 2018 dan 2019 nanti akan ada 10 kecamatan yang akan kita sinergikan. Dengan sudah diberikannya tiga kecamatan dan 50 desa ini, maka di anggaran murni 2019 yang akan datang, Pemkab Cirebon akan melakukan pendampingan untuk 7 kecamatan yang belum,” ujarnya. Selly berharap dengan adanya program SLRT ini, maka angka persentase kemiskinan di Kabupaten Cirebon bisa ditekan. Dari data yang disampaikan Koordinator SLRT Provinsi Jawa Barat, diharapkan program ini bisa membantu Kabupaten Cirebon, sehingga di dua tahun ke depan sudah tidak di angka 2 digit lagi, tetapi bisa di angka satu digit. “Insya Allah kalau ini bisa bersinergi sesuai keinginan kita, rasanya Pemkab Cirebon bisa melakukan itu semua,” tuturnya. Selly mengungkapkan, ada dua jenis kegiatan dalam program SLRT ini. Pertama, kegiatan untuk mengurangi beban anggaran pada keluarga miskin. Kedua, program meningkatkan pendapatan keluarga miskin. Maka ini harus mulai dipilah siapa yang bertugas untuk menyelesaikan masalah mengurangi beban keluarga miskin. Koordinator SLRT Provinsi Jawa Barat, Arvian Triantoro MSi kepada Radar mengatakan, Kabupaten Cirebon sangat positif penanganan kemiskinannya. Itu dibuktikan dengan terus menurunnya angka kemiskinan. “Cirebon terus menurun angka kemiskinannya. Saya terakhir ke sini masih di angka 14 persen, sekarang sudah 12 persen. Artinya, ada progress positif, tinggal terus berdoa mudah-mudahan target satu digit tahun depan bisa terpenuhi,” ujarnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait