SMA Terang Bangsa Raih Tiket Semifinal

Kamis 30-08-2018,12:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON – Pertandingan kelompok putri Honda Developmental Basketball League (DBL) West Java Series 2018 East Region (Cirebon) memasuki fase empat besar. Babak semifinal ini bakal dihelat di Sport Hall Bima, Kota Cirebon, Sabtu (1/9) mendatang. Dari delapan tim yang sudah berlaga, tim basket SMA Kristen Terang Bangsa Cirebon menjadi yang terakhir merebut tiket big four. Terbang tak sampai susah payah. Tim besutan Sugeng Purnomo itu mudah saja memenangkan laga kontra SMAN 1 Gegesik, Kabupaten Cirebon, kemarin (29/8). Terbang menang dengan skor telak, 34-15.  Level permainan kedua tim yang baru mencatat rekor satu kali pertemuan itu memang berbeda. SMAN 1 Gegesik benar-benar kerepotan. Di kuarter pertama saja, anak asuh Indra Wahyono sudah tertinggal 10-0. Di kuarter dua Gegesik hanya mampu mencetak empat angka dari Sri dan Sonya. Ditambah enam poin di kuarter tiga dan lima poin di kuarter empat, Gegesik pun gagal menyaingi lawannya. Padahal, agresivitas Terbang jauh menurun di dua kuarter akhir. Diusirnya sang pelatih akibat technical foul membuat permainan Terbang menurun. Setelah mencetak 10 angka di kuarter pertama dan 13 angka di kuarter kedua, Terbang hanya menambah 11 angka di kuarter tiga dan empat. Point guard Terbang, Hilda menyumbangkan 11 poin, terbanyak di laga itu. Meski menang mudah, Sugeng Purnomo tampaknya tak begitu puas dengan performa anak asuhnya. Menurut dia, menang di laga itu memang sudah semestinya. “Anak-anak memang sudah seharusnya menang di pertandingan ini. Materi pemain kita memang lebih unggul dari lawan,” kata dia. “Tapi secara permainan, saya mengharapkan lebih. Bukan seperti ini, anak-anak harus menunjukan kegigihan dan semangat juang yang lebih dari sekarang,” imbuh Sugeng. Di semifinal, Terbang sudah ditunggu SMAN 2 Majalengka. Calon lawan yang tidak mudah dikalahkan. Smandaka – julukan SMAN 2 Majalengka – punya produktivitas lebih baik dari Terbang. Di laga pertamanya, Senin (27/8) lalu, Smandaka mengalahkan SMAN 1 Indramayu dengan skor 51-12. Sugeng berharap anak asuhnya bermain lebih baik di fase empat besar nanti. “Saya tekankan ke anak-anak, kalau mau lanjut ya, harus lebih dari hari ini (kemarin, red),” tutupnya. Menang Dramatis Sementara itu, dalam lanjutan pertandingan di kelompok putra, SMAN 1 Pabedilan secara dramatis memenangi duel kontra SMAN 1 Indramayu. Blluser – julukan tim basket SMAN 1 Pabedilan – berhasil memaksa Smansayu bermain hingga overtime. Smansayu bermain lebih meyakinkan di awal pertandingan. Mereka unggul 17-8 saat kuarter kedua berakhir. Namun situasi berubah drastis di kuarter tiga. Itu setelah Reza Imam Ramdan, pelatih Smansayu, terkena sanksi akumulasi technical foul. Tidak lama kemudian, sang kapten Dias Ayodhia, juga mendapat sanksi serupa. Bermain minus kapten dan tanpa didampingi sang pelatih membuat performa anak-anak Smansayu terjun bebas. Di kuarter tiga mereka hanya mencetak 3 poin sementara Blluser membuat 12 poin. Di kuarter empat, Blluser terus mendekat hingga mampu menyamakan skor 28-28 dan memaksakan overtime. Di babak tambahan, permainan Blluser makin menggila. Diterapkannya full court defense membuat mereka leluasa menekan pertahan Smansayu. Point guard Blluser Alif memberikan tambahan 6 poin, plus 4 poin dari Karsono dan 2 poin dari Yosev. Smansayu dipaksa menyerah 40-28. Pelatih Blluser, Dedi Mohamad Iftah memuji kerja keras anak asuhnya. Dia mengakui, permainan Smansayu lebih mudah diatasi saat pelatih dan kaptennya di luar arena pertandingan. “Permainan mereka (Smansayu) jadi kacau. Apalagi sejak kuarter empat kita bisa main full court defense. Jadinya lebih gampang nyerang,” tutur Dedi. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait