NU-ku dari Roy Jeconiah saat Haul Ke-9 Gus Dur di Cirebon

Rabu 16-01-2019,07:56 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Pemikiran dan perjuangan alamarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tidak hanya membekas di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tapi juga semua golongan maupun antarumat beragama. Hal itu yang tersirat dalam Haul ke-9 Gus Dur yang dilangsungkan di Kampus ISIF Jalan Swasembada Kesambi, Kota Cirebon, Senin (14/1) malam. KH Marzuki Wahid selaku inisiator acara mengatakan, haul Gus Dur penting diperingati. Karena bagian dari mentadarusi sekaligus merefleksikan pemikiran dan perjuangan Gus Dur. Tidak hanya oleh umat Islam, tapi juga diperingati berbagai kalangan, bahkan antarumat beragama. \"Karena Gus Dur tidak hanya milik satu kelompok tapi milik kita semua, bangsa Indonesia,\" ucapnya. Marzuki menyebutkan, ada sembilan nilai pemikiran Gus Dur yang patut diteladani. Kesembilan nilai itu adalah ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesatriaan, kesederhanaan, persaudaraan dan kearifan lokal. Dari sembilai nilai pemikiran tersebut, kata Marzuki, ketauhidan yang membedakan Gus Dur dengan pemikir-pemikir besar dunia seperti Antonio Gramsci dan lainnya. Dari pemikiran Gus Dur lahir teologi sosial. Karena tidak hanya dimensi ketuhanan yang diperjuangkan Gus Dur, tapi juga nilai-nilai kemanusiaan. \"Misalnya menyikapi Ahmadiyah, Gus Dur dengan tegas: Saya tidak setuju dengan Ahmadiyah tapi saya akan membela hak mereka untuk berbeda. Begitu pun terhadap kelompok lainnya. Karena berbeda adalah hak. Di sini banyak yang salah paham dengan pemikiran Gus Dur,\" kata Marzuki. Pada penghujung acara, Roy Jeconiah menghibur Gusdurian Cirebon dengan lagu-lagu lawasnya yang hits. Eks vokalis Boomerang itu sengaja datang menghadiri Haul ke-9 Gus Dur. Roy membawakan lima lagu, salah satunya berjudul Pelangi. Uniknya, pada reff lirik Pelangi, diganti dengan NU-ku. Sehingga setiap penggalan lirik Pelangi, otomatis berubah menjadi NU-ku. NU-ku, di seberang rencana aku berdiri NU-ku, rengkuh aku di relung hati NU-ku, sentuh aku tinggalkan mimpi NU-ku, buang gelisah jangan lepaskan aku Ohhh..NU-ku.\" Penggalan lirik itu sekaligus mengakhiri malam Haul Gus Dur yang dihadiri para pencintanya (Gusdurian) dari berbagai kalangan. Termasuk dihadiri tokoh Ahmadiyah, Katolik dan Budha datang di acara tahlil dan doa bersama tersebut. Tokoh Katolik hadir Pendeta Yohanes Muryadi dan tokoh agama Budha Cirebon Suryapranata. Dari tokoh NU Cirebon, hadir Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin. Kemudian KH Syakur Yasin dari Indramayu yang merupakan sahabat dekat Gus Dur dan beberapa kiai lainnya. Mereka yang hampir pernah bersentuhan langsung dengan Gus Dur, satu per satu menyampaikan testimoninya. Terutama kesan mendalam dengan pemikiran dan perjuangan Gus Dur. (hsn)

Tags :
Kategori :

Terkait