Kapasitas Bed Covid-19 Sisa 6 di RSD Gunung Jati

Selasa 28-04-2020,11:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON– Kapasitas perawatan medis untuk pasien terindikasi corona virus disease (covid-19) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati menyisakan 6 bed dari total 35.

Kepala Sub Bagian Humas RSDGJ Arif Wibawa Rumana mengatakan, ratusan nakes yang pernah berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 dilakukan skrining secara bergilir. Yakni pemeriksaan menggunakan CT Scan Thorax dan laboratorium untuk menganalisa paru-paru dan melihat kondisi klinis.

Tenaga kesehatan yang memiliki gejala, seperti batuk atau demam, akan dilakukan isolasi di ruang yang telah disediakan. Ruangan itu, terpisah dari pasien covid-19 lain yang bukan tenaga medis. Saat ini, imbuh Arif, ada 29 bed yang telah dipakai untuk menangani pasien Covid-19 di RSDGJ, dari total 35 bed yang disediakan. “Mudah-mudahan kondisinya cepat membaik dan pandemi Covid-19 segera berakhir,” ujarnya.

Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) Cirebon telah memfasilitasi tenaga kesehatan (nakes) yang pernah menangani pasien positif covid-19. Yakni dengan menyediakan ruangan khusus untuk isolasi, khususnya untuk yang memiliki gejala klinis.

Sementara itu, sebanyak 21 tenaga kesehatan (nakes) RS Ciremai telah menjalani rapid test kedua, Minggu (26/4). Mereka yang sebelumnya berstatis orang tanpa gejala (OTG) dinyatakan negatif. Mereka sudah kembali ditugaskan di rumah sakit yang berlokasi di Jl Kesambi itu, terhitung sejak Senin (27/4).

Rapid test ke-2 sudah kita laksanakan Minggu (26/4) kemarin. Alhamdulillah semua negatif, bagus. Per hari ini (kemarin, red) mereka sudah operasional,” ujar Kepala RS Ciremai Letkol CKM dr Andre Novan, kepada Radar Cirebon.

Terkait kemungkinan adanya tambahan jumlah OTG, Andre menyerahkan hasil tracing kepada petugas surveilans dinas kesehatan. Sebelumnya, pada rapid test pertama Selasa (21/4) lalu, 21 nakes RS Ciremai Kota Cirebon juga dinyatakan negatif.

2

Selain hasil rapid test dinyatakan negatif, para tenaga medis RS Ciremai tersebut juga secara uji klinis tidak mengalami keluhan. “Klinis juga baik, tidak ada keluhan,” ujarnya lagi.

Seperti diketahui, sebanyak 21 petugas medis RS Ciremai Kota Cirebon sempat berstatus sebagai OTG. Itu setelah mereka melakukan pemeriksaan terhadap pasien terindikasi tertular Covid-19 dan memberikan keterangan secara tidak jujur. Dari 21 OTG adalah dokter jaga, perawat IGD, dan perawat di Ruang ICU.

Pasien yang ditangani berusia 70 tahun yang terindikasi tertular virus corona atau Covid-19. Pasien ini meninggal dunia setelah dilakukan penanganan di RS Ciremai. Namun, pasien tersebut juga menunjukkan indikasi negatif saat dilakukan rapid test.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cirebon, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Cirebon mencapai 323 orang. Dari jumlah itu, 295 selesai pemantauan, dan 28 masih proses pemantauan. Lalu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) total 8 orang, 5 diantaranya dinyatakan sembuh dan 3 lainnya masih dirawat.

Sementara untuk pasien positif asal Kota Cirebon ada 4 orang, 1 meninggal dan 1 sembuh, dan 2 lainnya masih dalam pengawasan.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 terus melakukan evaluasi terhadap sejumlah lini yang berpotensi sebagai penularan Covid-19. Meminimalisasi risiko adalah langkah yang terus digiatkan. Salah satunya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait