Jumlah Penarik Becak Melonjak Drastis

Selasa 28-04-2020,11:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Rasa iba terhadap sesama mendorong beragam aksi sosial. Mulai dari pembagian sembako, hingga perangkat pencegahan covid-19. Di tengah suasana berbagi itu, ada pemandangan yang lain dari biasanya di jalan-jalan protokol Kota Cirebon.

Sejak Ramadan tiba, bermunculan aksi sosial yang dilakukan sejumlah organisasi masyarakat dan komunitas tertentu, bahkan juga oleh perorangan. Bukan hanya santunan dan pemberian bingkisan sembako, tetapi juga sedekah menjelang berbuka puasa seperi pembagian takjil dan sebagainya.

Pembagian sembako dan juga paket berbuka puasa seakan menjadi sarana berlomba dalam kebaikan merengkuh rahmat di bulan yang mulia ini. Hal ini disambut gembira oleh mereka yang membutuhkan. Salah satunya oleh para penarik becak.

Namun, ada kondisi yang tidak biasa. Jumlah mereka mendadak berlipat-lipat banyaknya dan mangkal di sejumlah jalan protokol.

Bahkan ditengarai bermunculan tukang becak becak baru yang mangkal di sejumlah ruas jalan utama di Kota Cirebon. Berdasarkan pantauan Radar Cirebon di sejumlah ruas jalan utama, terdapat ratusan tukang becak yang sejak siang hari telah mangkal.

Di Jalan Cipto Mangunkusumo misalnya, setidaknya terdapat 80 becak yang terlihat sedang mangkal. Sedikit lebih lengang di Jalan RA Kartini, jumlahnya hanya 27 becak saja.

Sementara di Jalan Siliwangi dan Jalan dr Wahidin Sudirohusodo jumlahnya masing masing 48 dan 18 becak. Sebagian besar dari mereka kebanyakan hanya menunggui becaknya saja sambil bercengkrama dengan tukang lainnya. Sangat jarang yang betul-betul dioperasikan untuk membawa penumpang.

2

Kondisi ini tentunya sangat berbeda jika dibandingkan dengan hari biasa. Sebelum bulan Ramadan dan tentunya sebelum adanya wabah covid-19, normalnya hanya belasan becak saja yang beroperasi di masing-masing ruas jalan utama.

Meski begitu saat menjelang petang, tampak mereka lebih aktif. Sesekali terdengar suara riuh saat ada kelompok orang yang sedang membagikan bingkisan. Setelah itu, beberapa orang tukang becak terlihat menenteng bingisan dengan wajah yang cerah.

Diletakanya bingkisan itu di bagian depan becaknya. Dengan mengayuh becaknya, mereka bergegas. Sementara yang tidak kebagian, kembali dengan raut wajah kecewa.

Salah satu tukang becak yang ditemui, Mukmin (55) mengaku, sejak adanya wabah pandemic covid-19, memang banyak lembaga atau organisasi yang menyalurkan bantuan. Terlebih, saat ini juga telah memasuki bulan Ramadan. Semakin banyak yang ingin beramal.

Dia mengaku, bantuan tersebut bisa mencukupi kebutuhan harian rumah tangga. “Ya lumayan buat makan sehari-hari,” ujarnya.

Ia mengaku sudah menjadi tukang becak sudah cukup lama. Jauh dari saat wabah corona muncul. Terkait dengan semakin banyaknya tukang becak yang muncul akhir akhir ini, ia menduga hal itu karena saat semakin susahnya melakukan pekerjaan lain. “Mungkin dulu mereka kerja yang lain, tapi karena covid-19 ini, jadi mereka beralih jadi tukang becak,” ucapnya.

Pengemudi becak lainya, Anto (60) mengaku selama ada wabah covid-19 penumpang praktis menurun drastis. Maka tak dipungkiri selain menunggu adanya penumpang, juga mengharapkan belas kasihan masyarakat. \"Sehari kadang ada aja sih yang ngasih. Kadang juga tidak bawa pulang sama sekali,\" ucapnya.

Disebutkan dia, para penarik becak memang saat ini terkonsentrasi mangkal di lokasi tertentu. Khususnya di tempat-tempat yang kerap menjadi titik penyaluran bantuan. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait