Penerapan PSBB Kedepankan Langkah Persuasif dan Humanis, Sanksi Jalan Terakhir

Jumat 08-05-2020,00:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dimulai Rabu (6/5) di Jawa Barat, dan khususnya Ciayumajakuning, akan melibatkan ribuan personel. Tim gabungan ditempatkan di posko-posko penyekatan.

Akan ada pemeriksaan orang dan barang dalam menerapkan PSBB. Terutama di wilayah perbatasan. Tapi, polisi menegaskan tetap mengedapkan langkah-langkah persuasif dan humanis. Sanksi adalah pilihan terakhir.

Hal itu disampaikan Kapolres Majalengka AKBP Bismo Teguh Prakoso didampingi Dandim 0617/Majalengka Letkol Inf Harry Subarkah. “Kita tetap mengedepankan langkah persuasif dan sosialisasi serta humanis dalam PSBB. Sanksi adalah paling terkahir. Kita ingin PSBB dijalankan dengan aman dan lancar, semua bisa patuh,” terang Bismo, kemarin.

Khusus Kabupaten Majalengka, kapolres mengatakan ada 1.000 personel yang disiagakan di sejumlah Posko Check Point dan posko-posko lainnya. “Semua petugas akan all out mengamankan PSBB yang mulai diberlakukan besok (hari ini, red). Personel gabungan itu kita siagakan di 25 posko. Ada pemeriksaan penggunaan masker dan kapasitas kendaraan sesuai dengan aturan dalam penerapan PSBB,” ujarnya.

Dari Kabupaten Cirebon, Polres Kota Cirebon juga terus menyatakan kesiapan mengamankan PSBB. Sebanyak 600 personel Polresta Cirebon diturunkan untuk tugas selama penerapan PSBB. “Total ada 600 personel. Untuk yang ditugaskan di check point, ada 330 orang. Sisanya menyebar ke posko lainnya,” kata Kabag Ops Polresta Cirebon Kompol Purnama, kemarin.

Pihaknya sudah membangun check point di Weru, Palimanan, Susukan, dan Dukupuntang. Dengan diberlakukannya PSBB, pihaknya mendirikan 9 check point baru. Di antaranya di Beber, Losari, Ciledug, Waled, Jagapura, RS Sidawangi, Karangmekar, Ciwaringin, Cisaat, dan Dukupuntang.

Disinggung soal sanksi kepada masyarakat selama PSBB, Purnama menegaskan tidak ada sanksi secara khusus. “Yang terpenting bagaimana memberikan imbauan pada masyarakat agar patuh. Kalau ada yang berkumpul dan sebagainya kita berikan imbauan supaya membubarkan diri. Semoga semua patuh sehingga corona bisa segera berlalu,” ucapnya.

2

Sebelumnya, Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP Syamsul Huda mengatakan penyekatan di 4 titik pos check point sudah dilakukan berbarengan dengan Operasi Ketupat Lodaya. Hanya saja, kata Syamsul, saat PSBB diterapkan, akan ada penambahan personel dan frekuensi pemeriksaan ditingkatkan.

Dalam PSBB, kata Syamsul, tidak hanya menghalau pemudik. Tetapi juga memastikan pembatasan pergerakan manusia. Namun begitu, tidak semua pemudik akan dihalau. “Kalau memang kita anggap tidak ada lagi tempat dia (pemudik, red) bekerja di Jakarta atau daerah lain dan ketika diperiksa kesehatannya baik-baik saja, baru kemudian diloloskan,” katanya.

LAKUKAN PEMERIKSAAN

Sementara pantauan Radar, Rabu dini hari (6/5) pukul 00.00 WIB, petugas di poskos check poin Ciperna mulai menghentikan kendaraan untuk melakukan pemeriksaan orang dan barang.

Padal Ship Tiga Pos Check Point Ciperna Ipda Rasdi SH mengatakan, hingga pukul 01.00 sudah dua kali meksanakan pemeriksaan dan penyekatan. “Jam 22.00 kami lakukan operasi penyekatan dan pemeriksaan kendaraan yang melintas. Ada 69 orang yang dilakukan pemeriksaan dan semuanya normal tidak ada gejala kesehatan. Kebanyakan masih lokalan Cirebon baik kota ataupun kabupaten,” ujarnya.

Pada pukul 01.00 WIB, petugas kembali melakukan operasi penyekatan. “Ini kan awal mulainya PSBB, sehingga kita melakukan operasi penyekatan dan pemeriksaan kendaraan,” ujarnya. Dalam penyekatan kedua itu pihaknya menemukan warga luar kota yang melintasi Kabupaten Cirebon melalui Ciperna.

“Tadi kita hampir memutarbalikkan kendaraan, tapi ada keterangan dari RW tempat asal mereka. Katanya mereka buruh bangunan dan di Jakarta, pekerjaan mereka sudah selesai sehingga harus kembali ke kampung halaman,” tuturnya. (ono/cep/ade/den)

Tags :
Kategori :

Terkait