Begini Kisah Kasih Pasangan yang Membuang Bayi Mereka di Harjamukti, Kota Cirebon

Jumat 08-05-2020,01:00 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Kasus buang bayi di depan sebuah pondok pesantren atau TPA/TPQ di Jl Silakaca, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Minggu (3/5), kian terang-benderang. Pasangan kekasih yang merupakan orang tua dari bayi itu sudah diperiksa polisi. Penahanan mereka juga sementara akan ditangguhkan karena harus mengurus sang bayi. Apalagi kabarnya akan dinikahkan besok, Kamis (7/5).

LAPORAN: KHOIRUL ANWARUDIN-CECEP NACEPI, Cirebon

PASANGAN kekasih itu berinisial DO (22) dan IF (21). DO merupakan pria yang bekerja di salah satu rumah makan di wilayah Sumber, Kabupaten Cirebon. Ia dan IF sudah lama pacaran. Sudah sekitar 3 tahun. Orang tua mereka pun tahu ada hubungan spesial itu. Tapi tak tahu kalau IF telah berbadan dua.

Selama masa kehamilan tidak ketahuan pihak keluarga. Rupanya karena IF seringkali mengenakan sweater dan pakaian tebal lainnya. Jika pun orang tua menanyakan, ia beralasan sedang sakit.

“Selama dia hamil itu ya orang tuanya ternyata tidak tahu. Ya itu tadi, katanya sering pakai sweater dan kalau ditanyakan hanya bilang sedang sakit,” jelas Kapolsek Seltim Kompol Didi Suwardi kepada Radar, Selasa (5/5).

Baca juga:

Warga Temukan Bayi Dekat TPQ Kalijaga Kota Cirebon

2

Polisi Sudah Ciduk Pelaku Pembuang Bayi Dekat TPQ Kalijaga

Berbulan-bulan menyembunyikan kehamilannya, IF pun tiba-tiba mengalami kontraksi pada Minggu pagi (3/5). Ia pun segera mengabarkan kondisi itu kepada DO. Hari itu keduanya panik. DO lalu membawa IF ke kamar kosnya di Sumber. Di sanalah proses persalinan itu dilakukan mereka sendiri.

“Mereka menangani persalinan sendiri. Hanya berdua. Tali pusar juga dipotong sendiri pakai gunting,” kata kapolsek, menjelaskan cerita persalinan itu setelah memeriksa DO dan IF.

Setelah melakukan persalinan, keduanya berunding. DO yang tidak mau malu, meminta IF untuk membuang anak mereka sendiri itu ke suatu lokasi yang tidak jauh dari rumah mereka. Pasangan ini memang diketahui beralamat di salah satu kompleks perumahan di Kelurahan Kalijaga, yang juga tak jauh dari lokasi buang bayi itu.

Hari itu, sekitar pukul 13.00, bayi itu pun diletakkan di tempat yang mereka sepakati. “Bayi mereka dibuang di depan Pondok Pesantren Infarul Ghoyyi di Jl Silakaca. Dengan harapan anaknya tersebut bakal diambil dan diasuh oleh pemilik pondok pesantren yakni H Mustofa. Selain itu karena antara TKP dengan rumah pelaku kan tidak jauh,” lanjut kapolsek.

Tak lama setelah itu, masyarakat heboh. Ada bayi mungil di wilayah mereka. Bidan Nukke Indrayani yang lokasi praktiknya tidak jauh dari lokasi kejadian pun datang dan langsung menangani bayi agar selamat. Saat itu juga heboh. Viral di media sosial.

Nah saat viral ini, ternyata IF mungkin tahu. Dia sebagai seorang ibu, ibu dari bayi itu, akhirnya ke Bidan Nukke. Di situlah dia mengaku ibu dari bayi itu. Ibu Bidan Nuke sempat gak berani buka pintu karena IF datang sudah malam sekitar pkul 22.00. Akhirnya kami dikontak, datang ke sana dan mengamankan IF untuk diperiksa,” jelas Kompol Didi Suwardi.

Kapolsek mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendalaman penyelidikan. Pasalnya, ada keterangan berbeda yang disampaikan oleh keduanya. “Tersangka DO mengatakan kalau pembuangan bayi merupakan kesepakatan bersama dengan IF. Tapi berdasarkan keterangan IF bahwa dirinya tidak berkenan anak tersebut dibuang,” ungkap Didi.

Tags :
Kategori :

Terkait