Masalah Gaji, Presiden Mali Dikudeta Tentaranya Sendiri

Kamis 20-08-2020,10:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MALI – Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keïta dan Perdana Menteri Boubou Cissé ditahan oleh tentaranya sendiri di kamp militer dekat ibu kota Bamako.

Tentara Mali telah menahan presiden negara itu, serta perdana menteri dan pejabat tinggi lainnya dalam upaya kudeta.

Kemarahan tentara Mali diduga tentang gaji dan konflik yang terus berlanjut dengan para jihadis – serta ketidakpuasan di tengah masyarkat yang meluas dengan Presiden Keïta.

Pemberontakan terhadap pemerintahan Mali Itu, dipimpin oleh Kolonel Malick Diaw – wakil kepala kamp Kati – dan komandan lainnya, Jenderal Sadio Camara, Abdoul Ba dari BBC Afrique di Bamako melaporkan.

Mereka berhasil mengambil alih kamp, ​​sekitar 15 km (sembilan mil) dari Bamako, para pemberontak berbaris di ibu kota, di mana mereka disemangati masyarakat yang berkumpul untuk menuntut pengunduran diri Presiden Keïtas.

Pada Sore harinya mereka menyerbu kediaman sang Preaiden dan menangkap presiden dan perdana menterinya.

Putra presiden, Ketua Majelis Nasional, menteri luar negeri dan keuangan dilaporkan termasuk di antara pejabat lain yang ditahan.

2

Beberapa laporan mengatakan pemberontakan itu dipicu oleh perselisihan tentang gaji tentara.

Kamp Kati juga menjadi fokus pemberontakan pada tahun 2012 oleh tentara yang marah atas ketidakmampuan komandan senior untuk menghentikan jihadis dan pemberontak Tuareg menguasai Mali utara.

Rekaman dari kantor berita AFP menunjukkan sebuah gedung milik kementerian kehakiman di Bamako terbakar pada hari Selasa kemarin.

-Mundur diri-

Tidak lama setelag ditahan, Presiden Mali mengatakan mengundurkan diri untuk menghindari “pertumpahan darah” Rabu (19/8) pagi.

Tentara pemberontak menahan Ibrahim Boubacar Keita dan Perdana Menteri Boubou Cisse pada Selasa sore dan membawa pasangan itu ke pangkalan militer di kota Kati, dekat ibu kota Bamako, yang mereka rebut pagi itu.

Keita tampak tenang ketika muncul di siaran televisi pemerintah. Dia juga setelah menyatakan pembubaran pemerintah dan majelis nasional, dan mengatakan dia tidak punya pilihan selain mengundurkan diri dengan segera.

“Jika menyenangkan elemen tertentu dari militer kita untuk memutuskan ini harus diakhiri dengan intervensi mereka, apakah saya benar-benar punya pilihan?” katanya.

Tags :
Kategori :

Terkait