Ok
Daya Motor

Polisi Selidiki Kasus Penipuan Berkedok Guru Baru Perampas Perhiasan Siswi di Gebang

Polisi Selidiki Kasus Penipuan Berkedok Guru Baru Perampas Perhiasan Siswi di Gebang

Kapolsek Gebang AKP Wawan Hermawan saat di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jumat (2/5/2025)-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kasus penipuan berkedok guru baru yang dialami enam siswi kelas 6 di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon masih terus diselidiki Unit Reskrim Polsek Gebang.

Kapolsek Gebang AKP Wawan Hermawan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan meminta pihak sekolah meningkatkan pengamanan.

"Ya, terkait dengan adanya kejadian di tanggal 23 April 2025, kami (Polsek Gebang) sarankan kepada kepala sekolah dan guru-guru untuk adanya piket guru dalam setiap harinya,"ungkapnya, Jumat (2/5/2025).

Menurut mantan Kapolsek Lemahwungkuk ini, guru piket harus bertanggung jawab terhadap pengawasan keamanan dan kebersihan lingkungan sekolah.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tanaman Hias yang Aman Buat Kucing Kesayang

"Kami menyarankan sekolah segera memasang CCTV untuk memantau aktivitas orang asing yang masuk. Jadi ketika ada orang asing yang masuk ke sekolah bisa terdeteksi,"ujarnya.

AKP Wawan mengimbau kepada para orang tua, khususnya yang memiliki anak perempuan, agar tidak memakaikan perhiasan emas kepada anak saat ke sekolah.

"Karena ini akan sangat rawan dari kejahatan, akan dijadikan target oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menguasai benda atau perhiasan berharga,"ucapnya.

Wawan menyebut, pelaku hanya satu orang berdasarkan keterangan saksi-saksi.

BACA JUGA:Bicara Hadiksnas 2025, Begini Harapan Rinna Suryanti Terhadap Pendidikan di Kota Cirebon

"Kami menduga kasus ini memiliki kemiripan dengan kejadian serupa di luar wilayah Jawa Barat. Kami segera mengembangkan penyelidikan ke tempat lain, kita koordinasi dengan Polda Jateng. Mudah-mudahan ini segera terungkap," sebutnya.

Kapolsek Gebang menyayangkan pihak sekolah tidak memiliki rekaman CCTV sehingga anggota Unit Reskrim Polsek Gebang hanya mengandalkan keterangan dari guru dan orang tua murid yang melihat pelaku saat kejadian.

"Orang tua murid sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa melihat saja. Hingga saat ini, kami belum bisa memastikan asal pelaku yang diketahui berjenis kelamin laki-laki. Apakah pelaku ini dari Cirebon atau dari luar Cirebon, kami belum bisa memastikan," ucap Wawan.

Sementara itu, Ahmad Yanuar Sani, seorang guru PJOK sekaligus operator sekolah MI NU Pelayangan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 09.10 WIB.

BACA JUGA:Korem 063 SGJ Didatangi Komunitas Cirebon History, Danrem: Terima Kasih, Semoga Bisa Berkolaborasi

"Kejadian itu berlangsung hanya dalam waktu 10 menit saat jam istirahat sekolah. Pelaku berpura-pura menjadi guru baru yang diutus oleh kepala sekolah untuk melakukan razia perhiasan,"katanya.

Ahmad menjelaskan, pelaku menyasar murid yang berada di luar kelas saat istirahat dan meminta mereka masuk ke dalam.

"Tanpa banyak bicara, pelaku langsung mengambil perhiasan emas dari tubuh 6 siswi kami. Saat kejadian, guru-guru sedang berada di ruang guru yang menghadap ke utara. Sementara, kelas tempat kejadian (TKP) berada di sisi belakang kantor, jadi luput dari pengawasan kami," jelasnya.

Ahmad menyebutkan, seorang wali murid (orang tua siswa) sempat melihat pelaku namun tidak merasa curiga karena pelaku mengaku sebagai guru baru yang hendak melakukan razia.

BACA JUGA:Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler 2025 Resmi Ditutup, Total ada 213.860 Jemaah

"Pas pelaku masuk kelas bilang bahwa dia guru baru yang ditugaskan kepala sekolah untuk merazia perhiasan, mereka percaya saja, terus masuk, eksekusi, setelah itu keluar, udah selesai kabur,"sebutnya.

Sebagai langkah pencegahan, lanjut Ahmad, pihak sekolah akan segera memasang kamera pengawas (CCTV).

"Kami telah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru lainnya. Tindakan pencegahan yang bisa kami lakukan adalah pengadaan CCTV yang rencananya akan dipasang tiga unit. Kami juga sudah sering mengimbau kepada orang tua murid agar anaknya tidak menggunakan perhiasan ke sekolah," ucap Ahmad.

Diberitakan RadarCirebon.Com sebelumnya, Nasib malang dialami Enam siswi kelas 3 di Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Pelayangan, Desa Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Direktur Pemberitaan JAK TV Ditetapkan Tersangka oleh Kejagung, AJI: Ancaman Serius bagi Kebebasan Pers

Keenam siswi tersebut menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis yang dilakukan oleh seorang pria tak dikenal yang mengaku sebagai guru baru.

Peristiwa ini viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @Pojokmertasara dan mendapat ribuan tanggapan dari warganet.

Dalam video unggahan itu, tampak beberapa siswi berseragam olahraga menangis histeris di ruang guru. Mereka menyadari kalung dan gelang emas yang dikenakan hilang, diduga dibawa oleh pria misterius tersebut. (rdh)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait