Modus Penipuan Voucher Hotel Murah di Cirebon Terbongkar, Puluhan Ibu-Ibu Jadi Korban
Ibu-ibu yang menjadi korban penipuan saat memberikan penjelasan ke Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota (Ciko), Senin siang (15/12/2025).-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Modus penipuan berkedok voucher promo menginap di hotel-hotel ternama di Kota Cirebon mulai memakan korban dalam jumlah besar.
Sedikitnya enam orang ibu-ibu yang menjadi korban penipuan tersebut mendatangi Satreskrim Polres Cirebon Kota (Ciko), Senin 15 Desember 2025 siang untuk melaporkan praktik penipuan yang diduga terstruktur dan dilakukan secara berantai.
Pelaku berinisial H warga Kabupaten Majalengka diduga menjalankan skema mirip investasi bodong dengan menjual voucher menginap hotel berbintang jauh di bawah harga pasar.
BACA JUGA:AHY ke Cirebon: Bakal Kasil Pembekalan ke Ratusan Kader Partai Demokrat se-Jabar
BACA JUGA:CIS Basketball Championship 2026 Digelar Januari, Ajang Pembinaan Atlet Basket se-Cirebon Raya
BACA JUGA:Bukan Sekadar Nonton Bareng: Cara B ERL Menghadirkan Kebersamaan Nyata untuk Ratusan Mitranya
Untuk membangun kepercayaan, pada tahap awal voucher benar-benar bisa digunakan, sehingga korban tak ragu menyetorkan dana lebih besar dan merekrut reseller baru.
“Kami melaporkan penipuan hotel murah. Modusnya menjual voucher menginap di hotel ternama dengan harga tidak masuk akal,” ujar Natha selaku pendamping korban kepada radarcirebon.com ditemui usai melapor di Mapolres Cirebon Kota.
Dia menjelaskan, harga yang ditawarkan pelaku terbilang ekstrem. Voucher Hotel Aston dijual Rp280 ribu, Grage Hotel Rp285 ribu, Bentani Rp350 ribu, dan hotel lain dengan skema serupa.
Padahal, tarif normal hotel-hotel tersebut mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per malam.
"Setelah korban merasakan manfaat voucher, pelaku H kemudian mengajak mereka menjadi reseller dengan iming-iming keuntungan besar."
"Skema ini berkembang cepat, karena satu reseller merekrut reseller lain, menciptakan rantai penjualan yang makin luas. Awalnya lancar. Satu, dua, sampai lima kali menginap berhasil."
"Tapi begitu transaksi membesar dan pembeli banyak, semua voucher mendadak tidak bisa digunakan. Di situlah kebohongan terbongkar,” jelasnya.
Dikatakan Nata, setelah korban melakukan konfirmasi langsung ke pihak hotel. Tidak satu pun hotel yang disebut pelaku mengaku mengeluarkan promo ataupun voucher resmi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


