Kematian Ayah dan Anak di Cirebon, Polisi Cek CCTV dan Uji Lab Sisa Makanan
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar.-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
“Makanan itu sudah diamankan untuk dilakukan uji lab guna mengetahui apakah mengandung racun atau tidak. Kita masih menunggu nanti hasil labnya. Kita menunggu waktunya 10 hari sehingga saat ini belum bisa mengambil kesimpulan apa penyebab meninggalnya," tutur Kapolres.
BACA JUGA:Menggapai Atap Jawa Barat: Panduan Memilih Jalur Pendakian Terbaik Gunung Ciremai
Masih kata Eko, pihaknya sudah melakukan upaya yang maksimal. Dari mulai olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, mengecek CCTV, serta visum luar.
Namun, Eko mengakui untuk otopsi tidak dilakukan karena keluarga korban menolak otopsi.
Pihak keluarga, lanjut Eko, menerangkan bahwa satu hari sebelum ditemukan meninggal, korban bernama Endang mengeluh sakit kepada adiknya yang ada di Semarang.
“Jadi yang perempuan usia 57 tahun (anak, red) itu mengeluh kepada adiknya di Semarang, katanya sakit. Sementara yang laki-laki atau orang tuanya, memang dalam keadaan sakit dan tidak bisa beraktivitas lagi, hanya ada di tempat tidur saja," ungkapnya.
Disinggung siapa yang lebih dulu meninggal dunia, Eko belum bisa memastikan.
Kendati demikian, saat di lokasi kejadian, pihaknya melihat bahwa yang lebih kaku adalah jasad Endang. Sehingga, diduga Endang yang meninggal lebih dulu.
“Jadi kalau kita lihat pada saat itu (olah TKP, red), yang lebih kaku itu adalah yang perempuan atau yang anak (diduga meninggal lebih dulu, red). Kalau yang bapaknya itu masih belum kaku pada saat kita temukan. Namun sekali lagi, ini yang lebih tepat apabila ada pemeriksaan lebih dalam dari dokter," tandasnya.
Seperti diketahui, M Sani dan anaknya Endang Sulasminingsih ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam kamar di rumah mereka di perumahan Pilang Sari Endah, Blok I, RT 001, RW 008, Kedungjaya, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (4/10/2025).
Sani dan Endang diduga meninggal sudah lebih dari dua hari. Warga baru tahu setelah curiga lampu depan rumah menyala siang malam selama dua hari. Menurut Edi, Ketua RT setempat, pihaknya menaruh curiga karena lampu depan rumah menyala siang dan malam dalam dua hari terakhir.
Edi akhirnya memanggil warga dan memberanikan diri memasuki rumah tersebut. Di dalam, mereka menemukan Sani berada di atas tempat tidur, sementara Endang berada di samping bawah tempat tidur. Awalnya, warga menganggap korban sedang tidur. Tetapi saat dicek, ternyata sudah meninggal dunia. Pihaknya langsung melapor ke Polsek Kedawung.
Data yang dihimpun Radar Cirebon, Sani memiliki lima anak. Dua sudah meninggal dunia. Sementara satu di Semarang, dan satu tinggal di Batam.
Sedangkan Endang tinggal di Cirebon bersama sang ayah dan diketahui meninggal dunia pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


