Ok
Daya Motor

4 Hari Terisolasi Tanpa Sinyal: Kisah Rombongan Pejabat Kuningan Terjebak saat Bencana Aceh

4 Hari Terisolasi Tanpa Sinyal: Kisah Rombongan Pejabat Kuningan Terjebak saat Bencana Aceh

(dari kiri) Kepala Bappeda Kuningan Purwadi Hasan Darsono, Kabag Perekonomian dan SDA Tatiek Ratna Mustika, serta Kepala Diskatan Wahyu Hidayah. Ketiganya telah kembali ke Kuningan setelah empat hari terjebak akibat banjir besar di Aceh.-Ist-Radarcirebon.com

Meski demikian, pada Rabu, 26 November 2025, rombongan masih dapat mengikuti rangkaian utama studi banding. 

BACA JUGA:Daftar Lengkap Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan Terbaru 2025, dari Infeksi hingga Gangguan Mental

Mereka menerima pemaparan mengenai sejarah dan tata kelola IG Kopi Gayo, melihat praktik hilirisasi dan branding di Galeri Kopi Gayo, serta berdiskusi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terkait pengendalian inflasi sektor pangan. 

Rombongan juga sempat mengunjungi sentra kebun kopi untuk melihat proses budidaya hingga sistem pengawasan mutu.

Namun setelah kegiatan selesai, cuaca kembali memburuk. Banjir meluas, listrik padam total, dan jaringan komunikasi hilang sama sekali.

Terisolasi Empat Hari Tanpa Listrik dan Komunikasi

BACA JUGA:Shopee Rayakan 10 Tahun Berdayakan UMKM, Bisnis Lokal Catatkan Penjualan Lebih dari US$270 Miliar di Platform

Sejak Rabu sore hingga Sabtu malam, rombongan benar-benar terputus dari jaringan telekomunikasi. Hotel tempat mereka menginap hanya mengandalkan genset, sementara sinyal seluler maupun internet tidak tersedia.

“Pada Kamis pagi, rencana kembali ke Banda Aceh batal total. Semua akses keluar Takengon terputus. Ada longsor baru, jalan amblas, bahkan jembatan dilaporkan roboh,” ujar Wahyu.

Komunikasi baru bisa dilakukan pada Kamis malam, 27 November 2025, pukul 21.46 WIB setelah rombongan menemukan titik Wi-Fi lemah di Kantor Dinas Kominfo Aceh Tengah. 

Dari situ, pesan darurat dikirim ke Kuningan untuk memberi kabar bahwa seluruh peserta selamat namun terisolasi.

Proses Evakuasi: Menembus Jalur Rawan Menuju Bandara Rembele

Pada Sabtu, 29 November 2025, cuaca mulai menunjukkan perbaikan. Tim BI kemudian memeriksa kemungkinan akses menuju Bandara Rembele di Bener Meriah, jalur terdekat untuk melakukan evakuasi. 

Setelah dinyatakan aman, rombongan bergerak pada pukul 20.00 WIB dan bermalam di kompleks Batalyon Yonif.

Keesokan harinya, Minggu, 30 November 2025 pukul 06.00 WIB, rombongan tiba di Bandara Rembele. Setelah menunggu kepastian cuaca dan prosedur teknis, kloter pertama berjumlah 17 orang diterbangkan ke Medan pukul 15.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: