Dorong Pasar Pasalaran Memenuhi Standar Nasional Indonesia, Ini Saran Anggota DPRD
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno SH menyoroti lemahnya tata kelola pasar milik Pemkab Cirebon, salah satunya Pasar Pasalaran, kemarin.-Samsul Huda-Radar Cirebon
Ia menambahkan, pasar-pasar tersebut harus menjadi pusat ekonomi rakyat yang aman, bersih, dan nyaman bagi semua kalangan.
Pengelolaan pasar-pasar milik Pemerintah Kabupaten Cirebon ini, dinilai masih jauh dari kata ideal.
BACA JUGA:Penyakit Jantung Jadi Pembunuh Utama Kaum Hawa, Berikut Cara Mencegahnya
BACA JUGA:Tinjau Gapura Panca Waluya, Sekda Jabar: Dodik Rindam III Siliwangi Biasa Didik Warga Sipil
R Cakra Suseno mendorong adanya pembenahan menyeluruh agar pasar-pasar tradisional di Cirebon, termasuk Pasar Pasalaran, bisa memenuhi Standar Nasional Indonesia.
"Dari 44 indikator untuk pasar berstandar SNI, Pasar Pasalaran baru memenuhi sekitar 80 persen. Sisanya masih perlu ditingkatkan, terutama dari aspek keamanan seperti pemasangan CCTV, kebersihan lingkungan, hingga fasilitas pendukung lainnya,” jelas Cakra.
Menurutnya, pembenahan tidak hanya sebatas fisik bangunan, tetapi juga menyangkut pengelolaan parkir, sistem drainase, tempat pembuangan sampah (TPS), dan manajemen pasar secara keseluruhan.
Sayangnya, selama ini pengelolaan pasar cenderung tumpang tindih. Dalam satu kawasan pasar, ada tiga SKPD yang terlibat langsung, yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag).
BACA JUGA:Bertajuk Super Sale 6.6, Diskon Tiket MotoGP Mandalika 2025, Berlaku Hingga 30 Juni
BACA JUGA:Lagi-lagi KDM Soroti Cirebon, Siswi Keracunan Pembersih Lantai Diangkat Jadi Anak Asuh
"Ini membuat koordinasi menjadi tidak optimal. Seharusnya seluruh pengelolaan pasar diserahkan sepenuhnya kepada Disperindag melalui bidang pasar. Dengan satu pintu, tanggung jawab jadi lebih jelas dan tidak saling lempar," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


