Pengerukan Sungai Singaraja Terkendala Akses Alat Berat, Pemkab Cirebon Abai, Warga Kecewa
Alat berat milik BBWS Cimancis sedang melakukan pengerukan Sungai Singaraja.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Mengantisipasi banjir saat musim hujan, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS Cimancis) melakukan pengerukan Sungai Singaraja, Kabupaten Cirebon.
Terdapat 6 desa di 3 kecamatan yang menjadi langganan banjir saat musim hujan, antara lain Desa Tukkarangsuwung, Lemahabang (Kecamatan Lemahabang), Japura Bakti, Japura Kidul (Kecamatan Astanajapura), Japura Lor dan Astanamukti (Kecamatan Pangenan).
Namun, dalam proses pengerukan yang saat ini tengah berjalan, ternyata banyak menemukan kendala. Salah satunya adalah akses masuk alat berat ke beberapa titik lokasi.
Pihak BBWS Cimancis sudah melayangkan surat kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon untuk meminta bantuan alat berat dengan ukuran yang lebih kecil.
BACA JUGA:Eddy Syarief Masih Berstatus Pegawai RSUD Linggajati, Kadinkes Kuningan: Sementara Gak Bertugas
BACA JUGA:Tawuran di Indramayu, Berawal dari Masalah Pribadi Berujung di Kantor Polisi
BACA JUGA:Jemaah Umrah PT Jazirah Nusantara Bisa Bayar dengan Gadai Emas
Namun, hingga saat ini surat tersebut tak kunjung dibalas atau alat berat yang dimintai bantuan tidak kunjung datang.
Tentu saja, hal ini sangat ironis, karena Pemerintah Kabupaten Cirebon cenderung abai, malah lebih sibuk otak-atik rotasi jabatan dan mengamankan jabatan masing-masing ketimbang merespon kebutuhan warga.
Perwakilan Forum Tiga Kecamatan, Aunurrofiq, menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Ia menyebut bahwa pihaknya bersama BBWS Cimancis telah menjalin komunikasi, hingga mengirimkan surat resmi ke Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk meminjamkan alat berat milik DPUTR. Namun hingga saat ini, surat tersebut belum direspons.
BACA JUGA:40 Peserta Lolos Tes CAT Seleksi Komisi Informasi Cirebon 2025–2029, Ketua Petahana Tersingkir
BACA JUGA:Pemkab Indramayu Kukuhkan Penyuluh Agama Teritorial, Optimalkan Visi Religius dan Gotong Royong
"Kami sangat kecewa. Warga sudah berupaya dan BBWS Cimancis juga serius membantu. Tapi saat alat berat dari DPUTR dibutuhkan, Pemda malah tidak merespon. Mereka lebih sibuk berebut jabatan pasca rotasi kemarin," ucapnya, Selasa 29 Juli 2025.
Opik menambahkan, forum warga dari tiga kecamatan sebelumnya juga telah mengajukan permohonan resmi ke Pemkab Cirebon. Namun, tidak ada tindak lanjut yang jelas, bahkan terkesan diabaikan.
Hal yang sama juga dikatakan oleh anggota karang taruna Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Sutrisno, juga menyampaikan kekecewaannya.
BACA JUGA:Kota Cirebon Krisis Lahan Makam, Pemkot Siapkan Penertiban Bangunan Liar di TPU Kemlaten
BACA JUGA:Baznas Jabar Peduli Lansia Melalui Layanan Kesehatan Keliling
Ia mengatakan, desanya yang dilintasi Sungai Singaraja sangat membutuhkan pengerukan karena rawan banjir. Namun hingga kini tidak ada alat berat yang masuk ke wilayah mereka.
"Padahal BBWS sudah dari awal serius bantu. Tapi ketika butuh alat berat dari PU, susah sekali. Kami bahkan sempat diajak audiensi setelah surat dikirim BBWS ke PU, tapi tidak jadi karena pada sibuk rotasi kabatan. Dan setelah itu sampai sekarang tidak ada kabar lagi," ujarnya.
Sutrisno menegaskan bahwa warga tidak butuh janji, melainkan aksi nyata dari pemerintah daerah. Menurutnya, penanggulangan banjir harus menjadi prioritas, bukan malah dikalahkan oleh agenda politik birokrasi seperti rotasi jabatan. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


