Suasana SMPN 1 Dukupuntang Mendadak Berubah, Oh Ternyata...
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon gaungkan semangat literasi kepada para siswa dengan menghadirkan Duta Baca Indonesia ke sekolah, kemarin.-Samsul Huda-Radar Cirebon
BACA JUGA:Sedang Dilelang, Proyek Penataan Stadion Watubelah Sumber
"Ini bukan sekadar ajang membaca dan menulis. Ini suntikan semangat bagi generasi muda kita," katanya.
Fery tidak sedang mengidealkan perpustakaan. Ia tahu zaman sudah berubah. Rak buku tak lagi cukup. Maka, perpustakaan juga harus berubah. Harus bergerak. Harus hidup.
"Perpustakaan kini bukan lagi gudang buku. Tapi ruang harapan. Ruang tumbuh. Ruang gerak,” ucapnya.
Di sinilah, kata Fery, literasi tidak berhenti di halaman buku. Tapi menjelma jadi kekuatan. Jadi jembatan antara dunia pendidikan dan masa depan. Dan kegiatan “Duta Baca Masuk Sekolah” ini adalah satu jembatan penting itu.
BACA JUGA:Dampak KA Argo Bromo Anjlok, Sejumlah Kereta Api Tertahan di Purwokerto
BACA JUGA:Babinsa dan Bhabinkamtibmas Panjunan Dukung Sosialisasi Cegah Stunting
Ia tak menutup mata bahwa hari ini anak-anak lebih akrab dengan gadget daripada buku cetak.
Tapi itu bukan alasan untuk pesimis. Justru harus dimanfaatkan.
Karena literasi hari ini juga hadir dalam bentuk digital. Dan perpustakaan daerah telah menyediakannya.
"Kami ingin perpustakaan jadi bagian dari ekosistem pendidikan. Bukan pelengkap. Tapi mitra aktif," ungkapnya.
BACA JUGA:TERKINI! Dampak KA Argo Bromo Anjlok, Masih Ada Keterlambatan di Stasiun Cirebon
BACA JUGA:Mau Pinjaman Modal Usaha Sampai Rp100 Juta Tanpa Jaminan? Ini Update Tabel KUR BRI Agustus 2025!
Tagline acara hari itu pun sederhana tapi dalam: Membaca Itu Sehat, Menulis Itu Hebat. Dua kalimat pendek yang mencoba menyulut bara minat baca di dada anak-anak sekolah.
Menumbuhkan generasi literat yang cerdas, berpengetahuan, dan berkarakter.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


