Ribuan Batang Rokok Ilegal Disita! PWI Cirebon Ajak Warga Melek Cukai Lewat Diskusi Malam di Ruang Terbuka

“Jangan anggap enteng. Ini masuk ranah tindak pidana. Ada UU Cukai, KUHP, dan KUHAP yang mengaturnya,” jelasnya.

Alan mengakui tantangan terbesar adalah soal pembuktian jalur distribusi dan asal-usul barang.

Tapi Kejari aktif melakukan penyuluhan hukum agar masyarakat tak jadi korban—atau pelaku, karena ketidaktahuan.

Data mencengangkan datang dari Satpol PP. Bambang, perwakilannya, memaparkan bahwa sejak April hingga Agustus 2025, pihaknya telah mengamankan 462.380 batang rokok ilegal dari berbagai lokasi di Kabupaten Cirebon.

Nilai totalnya? Hampir Rp700 juta!

“Ini bukan angka kecil. Dan yang paling banyak justru kita temukan di warung-warung kecil,” katanya.

Ia menegaskan, Satpol PP bekerja berdasarkan Perda dan dukungan dana dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau), termasuk untuk operasi lapangan, edukasi, dan penguatan pengawasan.

Sebagai tuan rumah acara, Ketua PWI Kabupaten Cirebon, Mamat Rahmat, menekankan pentingnya peran media dalam membentuk opini publik soal bahaya rokok ilegal.

“Kalau hanya data mentah, masyarakat susah paham. Tapi kalau kita kemas dengan narasi yang humanis dan menyentuh, dampaknya jauh lebih besar,” jelasnya.

Mamat mengajak jurnalis untuk tidak hanya memberitakan, tapi juga mengawal isu rokok ilegal sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.

Tak biasa tapi mengena — itulah kesan dari diskusi publik ini. Dibuat di ruang terbuka, di tengah aktivitas warga, diskusi terasa akrab namun berbobot.

Warga bisa langsung bertanya, menyimak, dan memahami bahaya yang mengintai dari rokok ilegal.

Acara ini juga membuktikan bahwa edukasi bisa dikemas dengan cara yang lebih dekat dengan masyarakat.

PWI Kabupaten Cirebon sukses membangun ruang dialog yang bukan hanya informatif, tapi juga inspiratif.

Sumber: