Direktur RSUD Waled Cirebon Boleh dari Luar Daerah, BKPSDM Akui Sulit Cari Figur

RADARCIREBON.COM – Direktur RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, boleh dari luar daerah. Hal ini ditegaskan oleh Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho Yuliarno.

Perlu diketahui, sudah lebih dari satu tahun jabatan direktur di RSUD Waled kosong setelah dr Luthfi mundur pada pertengahan 2024. 

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon mengakui sulit mencari figur direktur yang baru.

Mereka masih mencari sosok yang sesuai dengan kriteria dalam sistem manajemen talenta.

BACA JUGA:2 ASN Majalengka Dipecat Oleh Bupati Eman, 9 Lainnya Berpotensi Menyusul

BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Tahun 2026, Tukin ASN Kota Cirebon Dikurangi 10 Persen

Namun demikian, Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho Yuliarno menegaskan, bahwa pihaknya ingin segera menetapkan direktur definitif untuk RSUD Waled.

“Kami sebenarnya ingin cepat. Bahkan saat pelantikan Sekda beberapa waktu lalu, kami berharap bisa bersamaan dengan pelantikan Direktur RSUD Waled,” katanya dilansir dari Harian Umum Radar Cirebon.

Hanya saja, menurut Ade, BKPSDM Kabupaten Cirebon belum mendapatkan kandidat yang masuk kategori terbaik atau masuk pot sembilan dalam sistem manajemen talenta. 

“Kami sudah melaksanakan penilaian kompetensi (penkom) pertama, tapi tidak ada yang masuk pot sembilan, kategori tertinggi dalam manajemen talenta,” ungkapnya.

BACA JUGA:1 Juta Sambaran Petir di Jawa Barat Periode Oktober 2025, Ternyata Daerah Ini yang Terbanyak

Nah, selama jabatan direktur masih kosong, posisinya ditempati oleh pelaksana tugas (Plt). Sudah dua kali Plt yang bertugas di RSUD Waled.

Saat ini, tugas itu dipercayakan kepada dr Dewi Damayanti. Sebelumnya menjabat Wakil Direktur RSUD Arjawinangun.

Lebih lanjut, Ade menjelaskan, bahwa berdasarkan sistem manajemen talenta, calon direktur harus memenuhi berbagai kualifikasi pendidikan.

Sumber: