Kasus Mirip Gunung Kuda, Proses Evakuasi Korban Longsor Galian C Lihat Kondisi Tebing
Lokasi galian C di RW 10 Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, mengalami longsor dan menimbun 2 orang pekerja dan 1 kendaraan truk.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
BACA JUGA:Nama 2 Pekerja yang Diduga Tertimbun Longsor Galian C Argasunya Cirebon
Namun begitu, proses evakuasi yang bakal dilakukan, terlebih dahulu melihat kondisi tebing yang bisa mengancam jiwa petugas penyelamat.
"Kita berupaya (Evakuasi) sambil melihat kondisi tebing dengan mendatangkan alat berat apakah aman untuk kita atau tidak. Kita juga mendatangkan alat berat untuk datang ke tempat ini (lokasi longsor). Tapi evakuasinya nanti tergantung kondisi tanah yang di atasnya," ungkap Edo.
Sementara itu menurut Ketua RW 10, Asefudin, lahan galian yang mengalami longsor, merupakan lahan pribadi milik Tari (50) merupakan warga setempat.
Lokasi tersebut sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu 18 Juni 2025, mengalami longsor dan mengakibatkan dua orang pekerja diduga tertimbun.
BACA JUGA:Survei Cesda 100 Hari Kerja Bupati Cirebon, 25,30 Persen Responden Tidak Puas
Dijelaskan Asefudin, kedua korban yang tertimbun, sehari-hari kerja bangunan namun sering datang ke lokasi galian untuk sambilan.
"Sehari-hari mereka kerja bangunan, kalau kerja bangunan lagi kosong mereka ke sini (Galian). Artinya sambilan untuk menyambung hidup," jelas Asefudin di lokasi kejadian.
Dua korban tertimbun longsor diketahui atas nama Dani (29), dan Riyan Andrian Pamungkas (23). Keduanya merupakan warga RW 10, Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon.
Dijelaskan lebih lanjut, salah satu korban atas nama Dani, merupakan anak dari pemilik lahan yang bernama Tari.
Asefudin menambahkan, pihaknya sudah berusaha mengeluarkan larangan penggalian di lokasi karena kondisi cukup berbahaya.
Namun begitu, dirinya tidak bisa sepenuhnya melarang karena lokasi tersebut merupakan lahan pribadi dan yang bekerja juga pihak keluarga.
"Ilegal tapi tanah sendiri. Milik Pak Tari. Dua minggu lalu saya mengeluarkan himbauan dan masang spanduk larangan," jelasnya.
Meskipun himbauan dari pihak RW sudah terpasang, aktivitas galian tetap berlangsung dan akhirnya longsor hingga memakan korban.
"Mungkin karena milik pribadi," tambah Ketua RW.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


