Ok
Daya Motor

Cirebon Bersiap Punya River Garden Ikonik Setelah Sukalila-Kalibaru Disterilkan

Cirebon Bersiap Punya River Garden Ikonik Setelah Sukalila-Kalibaru Disterilkan

Kawasan Sukalila dan Kalibaru Cirebon setelah Bangunan Liar PKL dirobohkan. Cirebon bersiap memiliki river garden. -Cecep Nacepi-Radarcirebon.com

“Dari 44 pedagang, mereka menyampaikan keinginan direlokasi ke tempat terbuka dengan ruang usaha yang representatif,” ujar Iing.

BACA JUGA:Ramalan Shio Tikus 2026: Peluang Besar, Saatnya Menang dengan Kesabaran

BACA JUGA:Waspada! Tiga Siklon Tropis Kepung Indonesia, BMKG Sebut Ancaman Hujan Ekstrem

Pemkot Cirebon menawarkan relokasi di kawasan Pusat Grosir Cirebon (PGC). Namun sebagian pedagang menginginkan lokasi terbuka.

Sebagai alternatif, Pemkot menyiapkan lahan di belakang Terminal Harjamukti yang nantinya akan diatur secara teknis melalui paguyuban pedagang.

“Kami fasilitasi tempat dan pengangkutan. Pedagang di sini sudah ikonik, pelanggan pasti akan mengikuti. Kami juga siap membantu promosi agar lokasi baru cepat berkembang,” imbuhnya.

Di sisi lain, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung menegaskan bahwa penertiban ini merupakan bagian dari rencana besar penataan Sungai Sukalila secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir.

BACA JUGA:Shio Tikus 2026 Diuji Energi Kuda Api: Tantangan Emosional, Karier Melonjak, Keuangan Wajib Waspada

Kepala BBWS Cimanuk–Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menjelaskan bahwa Sungai Sukalila merupakan satu sistem aliran utuh yang hulunya berasal dari Sungai Grenjeng dan mengalir melalui Kalitanjung, Cikadal, Cijarak, hingga Jalan Ampera, sebelum bermuara ke Laut Jawa.

“Karena satu sistem, penataan tidak bisa parsial. Harus dari hulu sampai hilir,” tegas Dwi.

Penertiban kali ini difokuskan pada sterilisasi sempadan sungai yang selama puluhan tahun ditempati bangunan liar, lapak pedagang, serta aktivitas yang tidak sesuai peruntukan ruang sungai.

Di lapangan, proses penertiban berlangsung relatif kondusif. Sejumlah pedagang membongkar lapaknya secara mandiri.

Di titik lain, ekskavator merobohkan bangunan yang tersisa. Perlahan, ruang bantaran sungai terbuka. Lebih lapang. Lebih terang.

Namun persoalan Sungai Sukalila bukan hanya soal fisik. Kawasan ini juga lama menyimpan stigma sosial sebagai lokasi mangkal pekerja seks komersial (PSK).

Aktivitas tersebut tumbuh seiring maraknya bangunan liar, minimnya penerangan, dan lemahnya pengawasan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: