Dari Sungai Sukalila ke Dukuh Semar, Perjuangan Baru Pedagang Bunga Kalibaru
Para pedagang bunga Kalibaru Selasa (16/12/2025) siang mulai mengukur lahan kosong di belakang Terminal Harjamukti, Jalan Dukuh Semar, Kota Cirebon. -Cecep Nacepi-Radarcirebon.com
Rumput liar tumbuh tinggi, pepohonan menutup sebagian area, sampah berserakan, serta nyamuk beterbangan di tanah yang lembap.
BACA JUGA:Bukti Nyata! 417 Kilometer Jalan Kabupaten Cirebon Dibangun Tahun Ini
BACA JUGA:Kapal Terbalik di Indramayu, 15 ABK Selamat, 3 Orang Masih Dicari Tim SAR
Sekilas, lokasi itu lebih menyerupai kebun tak terawat dibanding pasar bunga.
“Kalau bicara layak, sebenarnya belum. Pasar bunga idealnya berada di tengah kota,” ungkap Haris.
Meski demikian, para pedagang memilih bersyukur. Setidaknya, lokasi relokasi masih berada di wilayah Kota Cirebon dan disediakan oleh pemerintah daerah.
“Kita anggap cocok saja. Yang penting ada tempat untuk berjualan. Tidak mungkin menolak, karena memang tidak ada alternatif lain,” katanya.
BACA JUGA:Pemkab Cirebon Gelar Safari Pembangunan, Infrastruktur Jalan Dikebut Jelang Tutup Tahun
Keberadaan pagar pembatas di sekitar lahan justru dinilai menjadi nilai tambah.
Haris berharap pagar tersebut dapat meminimalkan risiko pencurian tanaman, mengingat pedagang tidak mungkin menjaga kios selama 24 jam penuh.
Usai pengukuran, tantangan baru pun menanti. Ketersediaan listrik dan air bersih menjadi kebutuhan mendesak.
Tanpa air, tanaman bunga tidak akan bertahan, sementara listrik dibutuhkan untuk penerangan kios.
“Kami harus segera berkomunikasi dengan PLN dan PDAM. Air dan listrik itu kebutuhan utama,” jelas Haris.
Selain itu, para pedagang masih harus membangun kios semi permanen dan menata area agar layak dikunjungi pembeli.
Semua bergantung pada kemampuan ekonomi masing-masing pedagang, yang sebagian masih terpukul akibat relokasi mendadak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


