Imbas Dugaan Keracunan Masal, MBG SMAN 1 Luragung Disuplai dari Dapur Lain
Bupati Kuningan ketika melakukan kunjungan kepada siswa yang diduga mengalami keracunan makanan di Puskesmas Luragung, Kuningan.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan
Sementara itu, distribusi makanan MBG dari dapur SPPG ke SMA Negeri 1 Luragung untuk sementara dihentikan.
Bupati Kuningan menegaskan, bahwa penghentian distribusi ini bersifat sementara, yaitu selama sekitar satu minggu, dan sebagai bentuk pencegahan.
Sementara itu, suplai makanan MBG bagi siswa akan dialihkan ke dapur penyedia lain.
"Program MBG tidak hanya soal memberi makan, tapi juga bentuk tanggung jawab kita untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan yang sehat dan layak. Oleh karena itu, setiap proses mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga peralatan dapur harus benar-benar diawasi," ujar Bupati Dian saat mengunjungi Puskesmas Luragung, Jumat 3 Oktober 2025.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan juga memastikan bahwa seluruh perkembangan kasus ini akan terus dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA:MBG Selamatkan Hidup Ibu Tunggal Hamil di Tangsel, Sedih Dengar Pihak Minta Program Disetop
Pengawasan terhadap seluruh dapur penyedia MBG pun akan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Tujuan utama dari program MBG ini sangat mulia. Maka dari itu, kita harus menjamin distribusinya dilakukan dengan aman, higienis, dan tepat sasaran, sesuai arahan dari Presiden maupun Gubernur," tambah Bupati Dian.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Bupati Kuningan, data yang diterimanya menyebutkan total 284 siswa yang diduga mengalami keracunan makanan.
Jumlah tersebut, berasal dari dua sekolah di Kecamatan Luragung yang mendapat suplai MBG dari dapur yang sama.
"Berdasarkan laporan dari pihak sekolah, untuk siswa SMPN 1 Luragung itu 97 siswa tidak masuk sekolah hari ini. Kemudian dari siswa SMA itu sebanyak 103 orang yang tidak masuk hari ini," ungkap Bupati Dian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


