Tahun Baru Mendaki Ciremai Lewat Jalur Apuy, Turun Kabut Serasa Masuk Dunia Lain
Mendaki Gunung Ciremai di momen Tahun Baru 2025 lewat jalur Apuy bisa dinikmati sambil merasakan sensasi turunnya kabut.-Istimewa -Radarcirebon.com
“Walaupun jalurnya licin dan udara dingin menusuk tubuh, saya merasa sangat menikmati setiap langkah. Keindahan dan ketenangan alam di sini memberikan pengalaman yang tak bisa didapatkan di tempat lain," imbuh Aida.
Menurut Aida, kabut yang menutupi sebagian besar jalur justru menjadi tantangan tersendiri sekaligus memikat mata karena keindahannya.
BACA JUGA:Atasan Rudapaksa Karyawati di Cirebon, Terjadi Sejak September 2024: Korban Minta Kepastian Hukum
BACA JUGA:Liburan di Bandung, Jangan Lupa ke Curug Tilu Cipelah: Surga Tersembunyi di Kabupaten Bandung
Suasana ini memunculkan ketenangan yang mendalam, hampir seperti berada di dunia lain.
Seorang pendaki lain bernama Ayu Arum Septiani, mengungkapkan bahwa bagi dirinya, mendaki bukan hanya persoalan kepuasan mencapai puncak. Tapi perjalanan menemukan makna hidup.
"Mendaki Ciremai ini lebih dari sekadar rekreasi. Ini adalah ajang untuk belajar banyak hal, seperti kesabaran, kebersamaan, dan ketangguhan. Bahkan lebih dari itu, mendaki juga mengajarkan kita untuk mengenal diri sendiri, bagaimana cara kita bertahan dan menikmati setiap detik perjalanan," tutur Ayu.
Selain itu, tidak sedikit pendaki yang merasa tersentuh secara emosional setelah menempuh perjalanan panjang menuju puncak.
Aji, seorang pendaki yang sudah beberapa kali menaklukkan Ciremai, mengungkapkan perasaannya dengan penuh haru.
"Rasa lelah ini seolah hilang begitu saja saat sampai di puncak. Mendaki Ciremai selalu menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ketika berdiri di puncak dan berteriak keras, rasanya seperti beban hidup ini terangkat. Itu adalah perasaan yang hanya bisa dirasakan oleh para pendaki sejati," kata Aji, yang matanya tampak berkaca-kaca ketika mengenang perasaan puas setelah mencapai puncak.
Namun, di balik keindahan dan keasyikan mendaki, salah seorang pengelola jalur pendakian Apuy, Mang Adang, mengingatkan bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Di musim penghujan seperti ini, kondisi jalur bisa menjadi sangat berbahaya.
"Pendaki harus mempersiapkan diri dengan matang, baik dari segi fisik, mental, maupun perlengkapan. Sebab, mendaki bukan hanya soal mencapai puncak, yang terpenting adalah kembali dengan selamat," ujar Mang Adang kepada media.
Selain fisik yang prima, pendaki juga harus mempersiapkan mental dan perlengkapan yang sesuai dengan kondisi cuaca yang bisa berubah-ubah.
Pengelola jalur Apuy menyarankan agar para pendaki membawa peralatan yang memadai, seperti pakaian hangat, sepatu pendakian yang antislip, serta perlengkapan lain yang dapat mendukung kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan.
Di luar itu, banyak pendaki yang merasa bahwa pengalaman mendaki Gunung Ciremai adalah sebuah perjalanan spiritual.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


