Kematian MR Mengguncang Majalengka, Bupati Datang ke Rumah Keluarga Korban Bilang Begini
Bupati Majalengka, Eman Suherman, bersama Ketua TP-PKK Hj Iim Maemunah Suherman, saat mengunjungi rumah duka di Desa Sadasari, Argapura.-Istimewa -Radarcirebon.com
Tidak hanya itu, Bupati memastikan, bahwa pemerintah turut mendampingi keluarga korban dalam menjalani proses hukum serta pemulihan psikologis.
Bupati Eman menekankan pentingnya menjaga kondusivitas wilayah. Dia meminta agar masyarakat tidak terprovokasi.
BACA JUGA:Pesan Dahlan Iskan di Rakernas PSMTI kepada Pengusaha Besar: Jangan Terlalu Sensitif!
BACA JUGA:Dugaan Penipuan Berkedok Arisan di Cirebon, Korban Menuntut Kejelasan Proses Hukum ke Polisi
“Kita harus menahan emosi dan menunggu hasil penyelidikan resmi. Jangan biarkan polemik memperkeruh suasana,” ujarnya.
Lebih lannjut dia mengatakan, bahwa musibah yang dialami korban dan keluarga merupakan pelajaran berharga.
Bupati menegaskan, bahwa semua pihak harus berperan aktif menjaga keamanan anak-anak di lingkungan sosial dan keagamaan.
Ia juga menekankan perlunya pengawasan keluarga, guru, dan masyarakat secara berkelanjutan, karena perlindungan anak merupakan tanggung jawab bersama.
Di sisi lain, Dewan Pendidikan Kabupaten Majalengka menyoroti tragedi ini sebagai peringatan serius bagi dunia pendidikan.
Ketua Dewan Pendidikan, Wawan Darmawan, menyebut kasus tersebut menegaskan bahwa pembentukan moral dan karakter generasi muda harus menjadi prioritas utama.
“Kasus di Argapura menjadi sinyal bahwa pembinaan karakter dan pengawasan pergaulan remaja tidak bisa dilakukan setengah hati,” ujar Wawan.
Menurutnya, pendidikan tidak boleh berhenti pada pencapaian akademik, tetapi harus membentuk kepribadian, empati, dan tanggung jawab sosial.
Sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat perlu berkolaborasi aktif mencegah perilaku menyimpang dan kekerasan di kalangan remaja.
“Pendidikan karakter bukan slogan, tapi harus jadi gerakan nyata. Anak-anak juga perlu dibekali pemahaman kesehatan mental dan pergaulan sehat,” tambahnya.
Wawan mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) memperluas edukasi tentang kesehatan mental melalui sekolah, puskesmas, dan kegiatan sosial.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


