Kopdes Merah Putih, Jalan Menuju Kemandirian dan Kemerdekaan Ekonomi Masyarakat Desa
Presiden TI Prabowo Subianto memberikan arahan soal Kopdes Merah Putih.-PCO-
Ada 60% koperasi yang belum memiliki layanan farmasi dan lebih dari 31 ribu koperasi belum ada toko sembako.
BACA JUGA:Inilah Jenis Anggaran yang Bakal Disuntikkan Sebagai Modal Koperasi Merah Putih, Nilainya Fantastis
Serta lebih dari 50% desa belum punya toko sarana produksi untuk mendukung pertanian dan usaha lokal.
Presiden Prabowo Subianto lantas membentuk 80.081 Kopdes Merah Putih pada 21 Juli 2025. Hal ini dilakukan sebagai langkah strategis membangun ekonomi kerakyatan yang berdikari, inklusif, dan adil.
Program ini merupakan pelaksanaan dari Asta Cita ke-3, yang menempatkan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi desa.
Tujuannya yakni untuk membuka lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, dan memperkuat sentra produksi rakyat secara berkelanjutan.
"Lebih dari 80 ribu koperasi ini adalah upaya konkret untuk memperpendek rantai distribusi dan aliran bahan-bahan penting bagi rakyat. Kita hadirkan sembako, obat, pupuk langsung ke tangan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau dan sistem yang adil," kata Presiden Prabowo.
Ketua Kopdes Merah Putih Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Dedi Nurendi, mengatakan koperasi membantu meringankan beban masyarakat Cileunyi Wetan.
"Kopdes ini menjawab keresahan masyarakat yang harus membeli kebutuhan pokok agak jauh. Masyarakat dalam hal simpan pinjam juga banyak yang terlilit Bank Emok (bank keliling)," kata Dedi.
Dedi mengatakan Kopdes Merah Putih merupakan jawaban atas kebutuhan ekonomi masyarakat.
"Mari berkoperasi karena ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Koperasi juga menanamkan gotong-royong," kata Dedi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


