Putri Tan Hong Tien Nio, Jejak Tionghoa di Cirebon

Putri Ong Tien diyakini tiba di Cirebon pada tahun 1481. Satu tahun sebelum Maulana Syarief Hidayatullah dinobatkan sebagai Sunan Gunung Jati.
Putri Ong Tien meninggal pada tahun 1485. Periode waktu yang singkat itulah yang membuat catatan atau naskah yang menceritakan tentang Putri Ong Tien sangat sedikit.
“Meskipun periodesasi waktunya cukup singkat, hanya sekitar empat tahun. Namun kehadiran Putri Ong Tien cukup membawa warna yang cukup besar bagi Caruban Nagari atau Cirebon. Salah satunya adalah yang pertama kali mempopulerkan petis hingga melegenda seperti sekarang,” ujar Pustakawan Keraton Kanoman, Dedy Syekh saat ditemui Radar Cirebon.
Dijelaskannya, hubungan Tiongkok dan Cirebon sudah mesra sejak dulu. Keduanya menjalani banyak kerja sama dalam berbagai bidang.
Selain puncaknya perkawinan Sunan Gunung Jati dengan Putri Ong Tien, hubungan Cirebon dengan Tiongkok juga terjadi kerja sama. Mulai kerja sama perdagangan, seni dan budaya, pendidikan, kesehatan serta hal-hal lainnya termasuk syiar agama yang dilakukan Sunan Gunung jati.
“Sebagai istri Sunan Gunung Jati, otomatis Putri Ong Tien ikut menjadi Islam. Dia ikut berjuang dan berdakwa di samping Sunan Gunung Jati. Bahkan Putri Ong Tien melakukan syiar khusus untuk mengislamkan warga Tionghoa yang ada di Cirebon,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: