Indonesia Bakal Menguasai Industri Halal Dunia

Indonesia Bakal Menguasai Industri Halal Dunia

JAKARTA – Potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sangat besar. Sehingga ke depan, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pemain industri halal dunia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berkomitmen mendorong Indonesia untuk menjadi pemain industri halal dunia. Pemerintah sendiri telah sejak beberapa tahun menggeber industri halal.

Lanjut Perry, tidak hanya di sektor perbankan, saat ini pemerintah sudah mengarahkan sektor-sektor lainnya untuk menjadi pemain global. Ia meyakini Indonesia akan bisa menjadi pemain industri halal global.

“Pemerintah dan kita semua ingin bagaimana Indonesia jadi player di dunia. Ini langkah-langkah yang selalu kita tingkatkan sejak 2015 dalam memperkuat langkah yang sebelumnya hanya fokus di perbankan,” ujar Perry dalam video daring di Jakarta, kemarin (31/11).

Dikakatan Perry, pemerintah terus menggeber ekonomi syariah. Misalnya adalah di sektor perbankan, zakat produktif, dan memasok supplay chain lewat ekspor impor barang.

“Di 2015 pengembangan ekonomi syariah semakin diperluas seperti di perbankan, pasar modal, mobilisasi wakaf zakat produktif, dan mebuat halal supply chain. Termasuk juga kita kampanyekan sosialisasi literasi ekonomi,” ucapnya.

Langkah serius yang telah dibuktikan pemerintah adalah membentuk Komite Keuangan Ekonomi Syariah (KNKS). Dibentuknya KNKS untuk mensinergikan dan melakukan dengan masing-masing lembaga, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, dan perbankan.

“Jadi sekali lagi, ini pendekatan model bisnis ekonomi yang memang terus perlu kita kembangkan,” tukas dia.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebelumnya meyakini Indonesia bisa menjadi tuan rumah sekaligus pemain global industri halal. Hal ini karena Indonesia memiliki jumlah penduduk dengan mayoritas beragama Islam.

Oleh karena itu, Mantan Ketua MUI menyebut pelaku usaha syariah di Indonesia perlu didukung untuk ditingkatkan, mulai dari pelaku usaha UMKM hingga pelaku usaha besar.

“Kita ingin menjadikan industri halal Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta sekaligus menjadi pemain global,” ujar Ma’ruf Amin.

Saat ini Indonesia, kata Ma’ruf masih menjadi konsumen produk halal. Ia mencatat pada 2018, Indonesia telah membelanjakan USD214 miliar untuk produk makanan dan minuman halal, atau mencapai 10 pesen dari pangsa produk halal dunia.

Artinya, Indonesia selama ini hanya dijadikan target pasar oleh para pelaku usaha produk halal dunia, mengingat Indonesia merupakan salah satu dengan masyarakat Muslim terbanyak jika dibandingkan negara-negara lainnya.

Menurut Ma’ruf Amin, pasar global produk halal memiliki potensi yang sangat besar. Pada 2017, produk pasar halal dunia mencapai USD2,1 triliun dan akan berkembang terus menjadi USD3 triliun pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: