Ubah Limbah Kapas Produksi Jamur Merang Menjadi Pupuk Organik Kaya Nutrisi

Ubah Limbah Kapas Produksi Jamur Merang Menjadi Pupuk Organik Kaya Nutrisi

TIMPelaksan PKM UGJ dari Fakultas Pertanian telah melakukan Pendampingan Pengolahan Kompos Limbah Media Jamur Merang di Kampung Jamur Desa Bojongkulon Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon.  

Kegiatan ini berlangsung sejak bulan September 2020 yang bertema “Pemanfaatan Kompos Limbah Kapas Media Jamur Merang Untuk Pupuk Organik  Tanaman Padi Sawah.”

Kegiatan ini dihadiri oleh tim Pengabdian LPM UGJ yaitu Mutia Intan Savitri Herista SP MSi, Siti Wahana SP MM, Ismail Saleh SP MSi dan para anggota kelompok tani Kampung Jamur Padamaran beserta anggota KWT Desa Bojongkulon Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon.

Dalam kegiatan tersebut, tim Pengabdian LPM UGJ memberikan pelatihan dan praktek langsung pembuatan kompos limbah media jamur merang. 

Limbah tersebut awalnya tidak dimanfaatkan cenderung dibiarkan menumpuk di sekitar lahan atau pun langsung dialirkan ke sungai sekitar. 

Dosen PKM FP UGJ berinisiatif melakukan wujud tridharma perguruan tinggi disini melalui pendampingan pengolahan kompos hasil limbah produksi jamur merang. 

Banyak manfaat yang diperoleh jika petani disini terbiasa mengolah kompos. Kesadaran merawat lingkungan dan sungai di sekitar lahan juga mengenalkan konsep zero waste yang nyatanya juga dapat memberikan nilai tambah bagi kegiatan pertanian mereka. 

Dengan pengomposan, maka semua produk utama sampai akhir berupa limbah masih dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik di lahan persawahan yang menjadi pertanian utama di kecamatan Susukan. 

Selain itu menambah manfaat ekonomis jika petani mengusahakan kompos tersebut untuk dipasarkan secara komersil. 

Mengingat kompos ini telah diteliti dan uji laboratorium untuk melihat kualitas sesuai standar kompos SNI 19-7030-2004. Hasilnya sudah memenuhi kriteria, kompos kaya nutrisi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. 

Kompos dari limbah media jamur merang mengandung hara makro Natrium 3, 86%, Posfor 1,14% dan Kalium 1,39% memenuhi kualitas kompos SNI 19-7030-2004.

Pada kegiatan PKM ini keterlibatan kelompok tani sebagai mitra penerima manfaat menjadi penting. 

Para anggota kelompok tani kampung jamur padamaran selain menyediakan tempat untuk kegiatan pelatihan juga langsung terlibat dalam kegiatan praktek pembuatan kompos limbah media jamur merang. 

Harapannya pendampingan ini akan memotivasi petani mitra meneruskan IPTEKS yang diberikan secara berkelanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: