Keluarga Pak Dani Mudik Jalan Kaki Gombong ke Bandung Sudah Tiba di Kampung Halaman, Dapat Bantuan Gubernur

Keluarga Pak Dani Mudik Jalan Kaki Gombong ke Bandung Sudah Tiba di Kampung Halaman, Dapat Bantuan Gubernur

BANDUNG – Keluarga Pak Dani dan Masitoh yang mudik jalan kaki dari Gombong, dengan alasan kena PHK dilaporkan Jabar Quick Response sudah tiba di kampung halaman, Desa Pananjung, Kabupaten Bandung.

Sebelum pandemi, Dani mengaku menjalani hidup normal sebagai penjahit. Namun industri konveksi yang terdampak, membuat dirinya kena PHK.

\"Daripada mati kelaparan akhirnya kami memilih hidup di jalan, sambil saya mencari pekerjaan,\" katanya, seperti dilansir Jabar Quick Response.

Tempat yang menjadi pilihan saat itu adalah Terminal Leuwi Panjang. Di sana keluarga ini mulai perjalanan berpindah-pindah. Mereka biasa singgah di masjid atau SPBU.

Dalam perjalanannya dari Gombong ke Bandung, dia mengaku banyak mendapatkan pertolongan. Ada yang menawarkan kepadanya untuk mendapatkan tumpangan dari Ciawi hingga Cileunyi. Setelah itu, kembali berjalan kaki ke Soreang.

\"Ya beginilah berumah tangga, susah senang ditanggung bersama,\" kata Masitoh, sang istri.

Dia mengungkapkan alasan mengikuti suaminya berpindah-pindah kota. Hal itu semata-mata dilakukan untuk mencari penghidupan.

Dani dan keluarga telah dilakukan rapid test covid-19, dan kini sedang menjalani karantina di Desa Pananjung.

Sementara itu, kisah keluarga ini tak luput dari beragam informasi. Termasuk dari kesaksian beberapa relawan yang menyebut perjalanan keluarga ini sebatas modus.

Beberapa grup relawan seperti Jalan Magelang melaporkan pernah menjumpai keluarga ini, bahkan secara langsung memberikan pertolongan.

Kendati demikian, saat dikonfirmasi terkait informasi tersebut, Manajer Media Jabar Quick Respons, Adit mengungkapkan, concern dari pihaknya tidak pada modus ataupun isu lainnya.

“Terus terang concern kami bukan kepada cerita tentang mudik Pak Dani dari Jawa Tengah ke Bandung, tapi concern kami adalah kepada kondisi keluarga Pak Dani dan keluarga besarnya yang memang secara fakta termasuk kedalam warga dengan kategori tidak mampu yang harus dibantu,” tuturnya.

Disampaikan Jabar Quick Response, menurut verifikasi dari tim lapangan, Pak Dani ini memang asli Kabupaten Bandung.

Kondisi orang tua Pak Dani pun adalah golongan masyarakat berpenghasilan rendah yang berarti Pak Dani tidak memiliki daya dukung secara ekonomi dari lingkungan terdekatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: