KLH Masih Gulirkan Bank Sampah
CIREBON- Program Bank Sampah yang dikerjakan oleh Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cirebon saat ini masih terus bergulir. Kepala KLH Kota Cirebon, Kadini didampingi oleh Kasi Amdal, Abing Rijadi, mengatakan setelah pihaknya menggelar sosialisasi dan pelatihan di tingkat RW, kini KLH siap menggulirkan program bank sampah untuk tingkat sekolah. Sekitar 40 sekolah baik tingkat SD, SMP, dan SMA negeri di Kota Cirebon dibidik oleh KLH agar bisa menjalankan program bank sampah tersebut. Menurut Kadini, dengan adanya program bank sampah, beban tempat pembuangan sementara (TPS) akan berkurang sehingga akan berimbas nantinya terhadap panjangnya umur tempat pembuangan akhir (TPA). Disebutkan, beberapa sekolah sudah menerapkan bank sampah tersebut. \"Seperti SMAN 3 yang lebih dulu, sedangkan di masyarakat sudah berjalan di RW 08 Merbabu Asih,\" ungkapnya. Namun, keinginan KLH ialah agar memperbanyak lagi sekolah yang menjalankan program bank sampah tersebut. \"Kami akan bantu dengan sarana dan prasarananya ke sekolah-sekolah tersebut. Selain juga akan mengadakan pelatihan manajeman bank sampah, baik untuk guru maupun muridnya,\" katanya. Ia menyebut program bank sampah tersebut akan mulai dijalankan bulan November mendatang. Program bank sampah sendiri, menurut Kadini, diharapkan mengubah persepsi di masyarakat tentang keberadaan sampah. Selama ini pola pikir masyarakat masih beranggapan bahwa sampah adalah sesuatu hal yang tidak berguna. Padahal dari sampah itu, bisa menghasilkan sesuatu lain yang menguntungkan. \"Dengan bank sampah itu, nanti kita persiapkan SDM di tiap sekolah untuk mengelola bank sampah, dari mulai manager dan bendahara. Dari sana setelah terkumpul, baru kemudian bisa dijual ke pengepul atau dijual ke kantor kami dengan harga yang menarik. Kami akan buat tim sendiri di KLH,\" kata Kadini lagi. Dijelaskan, keuntungan bisa didapat langsung dari dana penjualan sampah atau menghasilkan kreativitas dan kerajinan tangan dari bahan-bahan sampah tersebut. Sementara itu, untuk sampah organik bisa diolah untuk menghasilkan pupuk kompos. Sedangkan sampah anorganik, seperti kertas dan bahan-bahan plastik bisa dijual untuk didaur ulang supaya bisa menghasilkan sesuatu yang lain. \"Harapannya kita jelas, untuk meminimalisasi beban TPA, dan juga mendidik siswa untuk sadar lingkungan, terutama dengan pengolahan sampah-sampah tersebut agar bisa menghasilkan sesuatu yang lain,\" ucapnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: