Puluhan Peluru Aktif di Kantor Kejari

Puluhan Peluru Aktif di Kantor Kejari

  MAJALENGKA - Karyawan dan staf Kejaksaan Negeri (Kejari) Majalengka dikagetkan dengan penemuan puluhan amunisi dan dua buah magazine TT. Amunisi berbentuk peluru aktif itu ditemukan oleh para pekerja bangunan yang tengah menggali septic tank, Jumat (30/8) siang sekitar pukul 11.00 di belakang kantor Kejari Majalengka. Seorang pekerja bangunan Abas (54) warga Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, Sumedang, mengatakan, dirinya tengah membuat septic tank beserta Oom Sarom (45) dan Ateng (28). \"Ketika saya menggali baru mencapai kedalaman satu meter, terasa seperti ada benda keras. Saya kira itu batu biasa, pas dibersihkan bentuknya seperti peluru,\" kata Abas kepada Radar, kemarin (2/9). Abas menerangkan, saat peluru ditemukan dalam keadaan berserakan di dalam tanah. Segera saja penemuan peluru itu dia laporkan ke pegawai kejaksaan. \"Takut kenapa-kenapa Mas, apalagi jumlahnya banyak, semakin digali semakin banyak peluru ditemukan,\" ujarnya lagi. Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Majalengka Basyar Rifai didampingi Kasie Intel Noordin Kusumanegara menuturkan, tempat ditemukannya peluru itu di bagian belakang gedung. Di sebuah lahan kosong yang masih dalam lingkungan dan tanah milik Kejari Majalengka. Setelah penemuan peluru tersebut pihak kejari langsung berkoordinasi dengan Polres Majalengka untuk pengamanan dan identifikasi. \"Setelah diteliti dengan pihak polres, peluru itu ada dua jenis yang berbeda. Sebanyak 49 butir berjenis PM 45 kaliber 9,5mm dengan tahun pembuatan 1952. Sedang yang satu lagi berjenis revolver 3,8 colt sebanyak 34 butir dengan tahun pembuatan tidak terbaca, karena kemakan usia,\" tutur Noordin. Lanjut Noordin, selain peluru ditemukan juga dua unit magazin TT. \"Kondisi magazin sudah rusak dan berkarat, semuanya kita serahkan ke pihak polres. Menurut informasi, polres sendiri setelah mengindetifikasi temuan akan langsung menyerahkannya lagi ke Sat Brimob Detasemen C Polda Jabar di Cirebon,\" tukas Noordin. Sementara itu, amunisi tersebut diduga merupakan peninggalan masa pergerakan revolusi tahun 50-an sampai tahun 60-an. Hal ini menilik dari tahun pembuatan amunisi tersebut, serta kondisinya yang sudah lapuk termakan usia. Di samping itu, volume amunisi seperti kaliber peluru dan panjangnya, sudah tidak lagi digunakan pada senjata api (senpi) yang ada saat ini. Begitu pula dengan magazinnya yang juga sudah tidak digunakan pada jenis senpi yang ada saat ini. Namun, jika melihat volumenya, amunisi tersebut merupakan amunisi untuk senpi laras pendek.  (gus/azs) FOTO: AZIS MUHTAROM/RADAR MAJALENGKA MASIH AKTIF. Petugas Satuan Intelkam Polres Majalengka tengah mengidentifikasi peluru dan amunisi aktif yang ditemukan di kompleks kantor Kejari Majalengka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: