13 Kecamatan Rawan Kekeringan
*500 Hektare Lahan Pertanian di WTC Terancam Gagal Panen SUMBER– Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) Kabupaten Cirebon Ir Ali Effendi mengatakan, sedikitnya 13 kecamatan rawan kekeringan di musim kemarau ini. “Rawan kekeringan yang dimaksud adalah untuk lahan pertanian khususnya tanaman padi,” ujar Ali, kepada Radar, Rabu (4/9). Ali mengungkapkan, 13 kecamatan itu tersebut yakni, Kecamatan Kapetakan, Suraneggala, Panguragan, Gegesik, Gunung Jati, Kaliwedi, Susukan, Losari, Pabedilan, Klangenan, Ciledug, Pabuaran, dan Astanajapura. Lahan pertanian yang rawan gagal panen di wilayah timur Cirebon mencapai 500 hektare, sedangkan di wilayah barat 20 hektare. Sayangnya, meski sudah diberi imbauan agar tidak menanam padi sebelum musim hujan tiba, petani di wilayah timur malah membandel. Banyak yang memaksakan menanam padi, meski risiko gagal panen sangat besar. “Untuk wilayah barat saya kira selamat, karena mau mulai pada panen. Sedangkan di timur kenapa rawan, karena di sana sudah masuk musim tanam ke tiga. Seharusnya petani tidak menanam padi, tapi tanaman palawija, misalnya kacang panjang, timun, dan semangka, yang lebih tahan terhadap cuaca kering,” paparnya. Tanaman palawija, kata dia, bisa bertahan di musim kemarau, karena tidak membutuhkan air yang banyak. Berbeda dengan padi yang pasokan airnya tidak boleh kurang. Untuk mengurangi risiko gagal panen, distanbunakhut sudah memberikan bantuan pompa air untuk petani. Selain sawah, petani tebu juga diprediksi merugi. Sebab, tanaman tersebut cenderung kering di musim kemarau, dan rawan kebakaran lahan. “Pengaruhya kekeringan di lahan perkebunan adalah kebakaran,” katanya. (sam) GRAFIS 13 KECAMATAN RAWAN KEKERINGAN - Kapetakan - Suraneggala - Panguragan - Gegesik - Gunung Jati - Kaliwedi - Susukan - Losari - Pabedilan - Klangenan - Ciledug - Pabuaran - Astanajapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: