Terik Matahari Sambut Petugas Haji
Antisipasi Maraknya Maling, Pemerintah Luncurkan Program Keamanan Jamaah Haji JAKARTA - Rombongan petugas PPIH (panitia penyelenggara ibadah haji) daerah kerja (daker) Jeddah sudah sampai di Arab Saudi dini hari kemarin. Mereka langsung menjalankan ibadah umrah dan disambut terik matahari hingga 43 derajat celsius. Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menuturkan bahwa saat ini cuaca di Arab Saudi, khususnya Makkah sedang ekstrim. Rata-rata suhu di Makkah saat ini berkisar antara 41 hingga 43 derajat celsius. Suhu yang hampir bisa membuat telur matang itu harus diantisipasi calon jamaah haji yang beberapa hari lagi terbang ke Arab Saudi. ’’Kami petugas haji di Arab Saudi sudah memberikan petunjuk-petunjuk kepada calon jamaah haji,’’ katanya kepada tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) kemarin. Di antaranya adalah calon jamaah haji harus selalu menyiapkan perbekalan air minum untuk setiap aktivitas di luar pemondokan. Selain itu jamaah haji nanti diminta untuk menghindari kontak langsung dengan matahari. Anjuran lainnya adalah, para jamaah haji diharapkan memperbanyak konsumsi buah-buahan. Petugas haji juga sudah mulai melakukan pemetaan lokasi ibadah, di antaranya adalah kondisi Masjidilharam yang sedang dalam masa renovasi. Arsyad menuturkan, dari pemantauannya pengerjaan renovasi Masjidilharam dikebut siang-malam. Dia menilai sudah ada perkembangan dari proses renovasi itu. Di antaranya renovasi tahap pertama pada blok Al-Safa yang sudah berjalan 25 persen. Sejumlah alat berat sudah mulai terpasang di sekitar pembangunan perluasan Masjidilharam itu. Saat ini proses pembangunan memasuki tahap pemasangan besi-besi penyangga konstruksi. ’’Pekerjaan renovasi ini berjalan profesional,’’ katanya. Arsyar menuturkan meskipun pengerjaan dikebut siang-malam, tidak menimbulkan banyak kegaduhan. Sehingga aktivitas jamaah haji yang sedang beribadah di Masjidilharam tidak terganggu. Saat tiba waktu salat lima waktu, pekerjaan renovasi Masjidilharam juga dihentikan. ’’Meskipun pengerjaan proyek ini berjalan tertib, kita mengimbau seluruh jamaah haji tetap menggunakan masker saat melaksanakan ibadah di area Masjidilharam,’’ katanya. Selain urusan cuaca terik, PPIH Arab Saudi juga mengingatkan urusan keamanan kepada calon jamaah haji. Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu yang masih berada di Arab Saudi juga mengingatkan urusan keamanan ini. Di antara faktor keamanan yang disorot Anggito adalah kasus kehilangan uang tunai yang cukup banyak. Selain angka kasusnya yang tinggi, nominal uang yang dicuri juga lumayan besar. ’’Kasus kehilangan uang ini baik di pemondokan maupun wilayah masjid (Masjidilharam, red),’’ papar dia. Anggito mengakui kasus kehilangan uang ini tidak melulu disebabkan karena kasus pencurian. Tetapi juga ada kalanya kelalaian jamaah haji sendiri. Dia menuturkan Senin depan (9/9) akan diluncurkan program pelayanan penyimpanan uang dan sistem informasi jamaah tersesat. Rencananya peluncuran ini dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Untuk antisipasi resiko keamanan, Kemenag sudah menambah petugas PPIH dari unsur TNI dan Polri. Petugas keamanan ini menempati pos di sektor khusus, baik di Madinah maupun di Makkah. ’’Sektor khusus ini ada di Masjid Nabawi dan di Masjidilharam,’’ tandasnya. Sistem sektor khusus ini, menggantikan sistem mobile atau patroli gabungan TNI dan Polri. Anggito menambahkan urusan pemondokan sudah beres. Dia mengatakan alotnya renegosiasi biaya pemondokan sebagai imbas dari pemotongan kuota tidak akan berpengaruh pada layanan pemondokan. Saat ini masih ada 13 pemilik pemondokan yang menolak mengubah biaya sewa pemondokan. Padahal kapasitas huniannya menurun karena kuota haji tetapnya terpangkas. (wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: