Disdagin Sidak Gas Elpiji Bersubsidi

Disdagin Sidak Gas Elpiji Bersubsidi

CIREBON- Pemkab Cirebon melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) melakukan pengecekan ke lapangan perihal distribusi gas bersubsidi (LPG 3 Kg). Sidak dilakukan ke sejumlah stasiun pengisian gas kemarin. Hal itu dilakukan guna memastikan pasokan ketersediaan dan mekanisme yang berlaku sesuai regulasi dan berjalan sebagaimana mestinya.

Kabid Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok Disdagin Kabupaten Cirebon Dini Dinarsih mengatakan ada sejumlah poin penting perihal sidak yang dilakukan kali ini. Salah satunya melakukan pengecekan perihal kondisi di lapangan bahwa pendistribusian LPG 3 Kg sesuai prosedur.

“Kami melakukan pengecekan mulai dari kelengkapan administrasi agen pada saat pengisian atau mau keluar ke pangkalan. Kemudian pengecekan dokumen perijinan SPBE dan lainnya,” ujar Dini.

Dia memastikan bahwa ketersediaan gas 3 Kg bagi masyarakat yang harus dilayani dan menjadi prioritas dalam ketersediaannya harus bisa ada jaminan. Sehingga dari sisi kepatuhan sisi administrasi dari SPBE dan agen wajib mengikuti prosedur peraturan yang berlaku, khususnya dalam mendistribusikan gas 3 Kg, termasuk monitoring dan pengawasan pendistribusian tabung  resmi dari pertamina.

Dalam pelaksanaannya, sidak diinisiasi atas koordinasi tim baik dari Pemkab Cirebon yang melibatkan unsur Pertamina dan Hiswanamigas. Pengecekan dilakukan dengan dimulai dari teknis prosedural hingga sertifikat tera, alat dan tabung sendiri.

“Ada sejumlah catatan namun secara umum sudah sesuai standar dan tidak bermasalah. Makanya ini juga tim kami libatkan untuk bisa diketahui secara bersamaan, sehingga jaminan ketersediaan bagi masyarakat yang membutuhkan memang bisa terpenuhi,” kata Benny Hutagaol, SDM 1 Cirebon PT Pertamina.

Benny menyebutkan pasokan sendiri ada dua jenis. Yakni distribusi dari Pertamina mengirimkan ke SPBE dan pendistribusian ke masyarakat melalui agen. “Makanya, mulai dari dokumen kendaraan maupun loading order dan lainnya dilakukan pemeriksaan. Karena wajib dipatuhi sampai detil,” jelasnya.

Sedangkan untuk alokasi kebutuhan di Kabupaten Cirebon, kata Benny, tentunya sudah sesuai kuota dari pemerintah yang didistribusikan lewat agen dengan metode Scadul Agriment (SA). “Data realisasi  untuk kebutuhan LPG 3Kg dalam sehari untuk pasokan di kabupaten Cirebon sebanyak 68.000 matrix ton atau setara dengan 22.000 tabung. Meskipun terkadang  antara kebutuhan selalu beda dengan realisasi. Makanya yang dikirim sesuai dengan apa yang menjadi prioritas,” ungkapnya.

Ia menambahkan, jaminan pasokan ketersediaan gas elpiji 3 Kg pada sejumlah SPBE yang ada sebanyak 8 lokasi di wilayah Kabupaten Cirebon diharapkan bisa melayani agen untuk di Kota dan Kabupaten Cirebon. Meskipun, dari sisi kendala sejauh ini ada namun masih bisa diantisipasi dengan mekanisme dilapangan karena cukup luas.

“Rencana besar yakni One Vilage One Outlite dan ini mejadi PR kami ke depan. Intinya masyarakat jangan khawatir dari mulai kebutuhan, kami selalu memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat. Jika ada oknum pangkalan nakal dan menjual diluar sasaran bisa dilaporkan ke pihak terkait, bisa ke Pertamina maupun Dinas perdagangan,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: