Semua DPT Pilwu Harus Sudah Divaksin

Semua DPT Pilwu Harus Sudah Divaksin

CIREBON-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon terus menggenjot vaksinasi prioritas di 135 desa yang akan menyelenggarakan Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak tahun 2021 ini.

Dinkes Kabupaten Cirebon menargetkan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di semua desa yang menyelenggarakan Pilwu sudah tervaksinasi sebelum hari pelaksanaan Pilwu atau hari pencoblosan.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr H Bambang Sumardi MARS mengatakan, desa-desa yang akan melaksanakan Pilwu serentak memang menjadi perhatian khusus Dinkes dalam upaya pencegahan Covid-19. Karena, pihaknya tidak ingin terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat gelaran pesta demokrasi tingkat desa tersebut.

“Karena vaksinasi itu upaya kita untuk pencegahan supaya jangan sampai ada lonjakan penularan, dan kita akan perhatikan betul. Makanya kita genjot, kita beri perhatian khusus untuk desa-desa yang mengadakan Pilwu,” ujar Bambang usai meninjau vaksinasi di Puskesmas Sumber, beberapa hari yang lalu.

Karena itu, Bambang pun mewajibkan kepada semua warga yang sudah masuk DPT, harus sudah divaksin. Namun, lanjut Bambang, upaya menggenjot vaksinasi tersebut bukan tanpa kendala.

Ia menyebutkan, fakta yang terjadi di lapangan didapati beberapa kendala. Diantaranya, masih banyak masyarakat yang belum paham tentang pentingnya vaksinasi. Seperti yang ia ketahui saat meninjau vaksinasi di desa-desa wilayah utara Kabupaten Cirebon. “Ini yang perlu dilakukan pendekatan ke tokoh masyarakat setempat dan itu sudah kami lakukan,” kata Bambang.

Sedangkan yang menjadi kendala utama, lanjut Bambang, pengerahan warga untuk datang di tempat vaksinasi. Untuk upaya tersebut, pihaknya sudah menjalin koordinasi lintas sektoral, diantaranya dengan TNI dan Polri. “Sebenarnya kita sudah dibantu oleh pihak TNI dan Polri, cuma memang perlu penekanan kembali dalam hal pengerahan sasaran,\" terangnya.

Begitupun untuk target capaian vaksinasi, sambung Bambang, Dinkes Kabupaten Cirebon sudah dibantu TNI dan Polri yang turut serta menyelenggarakan vaksinasi. Sehingga, dengan adanya vaksinasi keroyokan tersebut, prosentase capaian vaksinasi umum mengalami peningkatan signifikan. “Makanya, tadinya masih 42 persen lebih, sekarang sudah 46,49 persen. Jadi tinggal sedikit lagi untuk ke angka 50 persen,” paparnya.

Selain itu, upaya lain dalam peningkatan capaian vaksinasi ini, Dinkes Kabupaten Cirebon bersinergi dengan TNI dan Polri melakukan upaya jemput bola dengan cara mendatangi langsung ke rumah-rumah warga secara door to door. Upaya tersebut dilakukan, guna menyasar warga yang masih enggan mengikuti vaksinasi.

“Kita juga akan sisir kembali ke sekolah-sekolah, tentunya tetap bekerjasama dengan TNI Polri. Karena dari hasil rekapan, masih banyak juga anak-anak sekolah umur kelas 6 SD sampai kelas 3 SMA yang belum tervaksinasi. Mudah-mudahan target 50 persen bisa tercapai agar levelnya bisa segera turun ke level 2,” ungkap Bambang.

Kendati demikian, Bambang mengakui angka capaian vaksinasi dengan sasaran Lanjut Usia (Lansia) masih agak jauh. Kendalanya adalah karena banyak lansia yang mempunyai comorbid atau penyakit bawaan. Untuk menyiasatinya, Dinkes sudah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon untuk memastikan hanya lansia mandiri yang bisa disuntik vaksin Covid-19.

“Yang jelas dilihat klinisnya. Kalau klinisnya bisa mandiri ya aman. Kecuali kalau keadaan ekstrim, misalnya hypertensi 180 lebih ya jangan (divaksin, red). Kalau asma berat yang sedang kambuh, ya jangan. Beda kalau punya asma tapi tidak ada serangan, maka boleh divaksin,” ungkapnya. (dri/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: