Dua Polres Siaga Pilwu

Dua Polres Siaga Pilwu

CIREBON- Satuan Reskrim Polres Cirebon Kota (Ciko) terus mendalami kasus tawuran yang terjadi antar kedua pendukung calon kuwu di Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan.  Jumlah saksi yang diperiksa oleh penyidik terus bertambah. Yang sebelumnya 10 orang, kemarin menjadi 12 saksi.

“Saat ini kita masih mengumpulkan para saksi. Karena bentuknya memang tawuran dari 2 kelompok yang pada saat itu berseteru. Sehingga kita cari saksi-saksi. Sampai saat ini saksi sudah mulai bertambah dan ada juga yang sudah membuat laporan polisi karena menjadi korban penganiayaan,” kata Kapolres Ciko AKBP M Fahri Siregar, kemarin.

Dikatakan, pihak yang melapor menjadi korban dari keributan tersebut adalah warga setempat. Tercatat oleh penyidik ada sebanyak 6 orang yang mengalami luka ringan karena lemparan batu. Mereka yang terluka adalah warga setempat. Tetapi yang melaporkan ke Polres Ciko baru satu orang.

Kapolres Fahri juga sudah melakukan langkah antisipasi dengan Technical Wide Game (TWG) dengan para camat, kapolsek, serta danramil di Stadion Ranggajati Sumber.  “Kita sudah informasikan kepada muspika dan pengawas untuk melaksanakan upaya-upaya edukasi kepada calon kuwu dan tim pemenangannya. Sudah disepakati bahwa kampanye tak dilakukan secara tatap muka. Seharusnya secara virtual,\" tandasnya.

Disinggung soal titik rawan gangguan kamtibmas, Fahri mengatakan pihaknya fokus pada wilayah Kecamatan Suranenggala dan Kecamatan Kapetakan. “Dua wilayah itu yang selama ini menjadi atensi. Jadi kita fokus ke sana,” ujarnya.

Di tempat berbeda, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa langkah untuk mencegah gangguan kamtibmas. Yang pertama dilakukan dengan cara melakukan pemetaan kerawanan. Menurutnya, itu sangat penting karena dengan pemetaan kerawanan akan menjadi fungsi bagaimana penerapan konsep dilaksanakan.

“Hasil pemetaan kerawanan kita mengkategorikan beberapa klasifikasi yaitu klasifikasi aman, rawan 1, rawan 2. Nantinya, penempatan personel juga berbeda. Kalau kondisi aman, tugas yang mengamankan akan lebih kita optimalkan kepada TPS-TPS atau desa-desa yang rawan 2 atau rawan 1,” katanya.

Dari pemetaan itu, terdapat 14 fesa di wilayah hukum Polresta Cirebon yang masuk dalam kategori rawan 2, sebanyak 17 Desa yang dalam kategori rawan 1. Sisanya, masuk dalam kategori desa yang aman. Upaya lainnya juga, anggota Polresta Cirebon diintensifkan untuk melakukan pola-pola sosialisasi serta sambang kepada bakal calon, panitia, dan tokoh-tokoh terkait simpatisan masyarakat.

Dan yang tidak kalah penting, pihaknya selalu menjalin komunikasi intensif dengan TNI dan panwas. Selain itu, Arif juga melakukan langkah tahapan kepatuhan protokol kesehatan. Katanya, dalam  pesta demokrasi ini, agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Oleh karenanya, pihaknya melibatkan puskesmas setempat dan dinas kesehatan.

Dia juga berharap kepada seluruh kontestan calon kuwu untuk mematuhi peraturan bupati (Perbup) yang sudah direncanakan dan sudah disosialisasikan bahwa kampanye melalui daring.

“Yang pasti kita sudah siap amankan pilwu dengan melibatkan kurang lebih 1.700 personel. Tidak hanya dari Polresta Cirebon, tapi juga kita libatkan dari BKO Brimob Polda Jawa Barat maupun Dalmas dari polres tetangga,\" pungkasnya. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: