Pemerintah RI Evaluasi Pengiriman Jemaah Umrah

Pemerintah RI Evaluasi Pengiriman Jemaah Umrah

SEPEKAN setelah pemberangkatan perdana untuk masyarakat umum (8/1), kebijakan ibadah umrah berpotensi berubah. Itu seiring makin merebaknya Covid-19 varian Omicron. Bahkan, kemarin (16/1) beredar kabar bahwa pemerintah bakal menghentikan sementara pemberangkatan jemaah umrah.

Informasi penghentian sementara itu bersumber dari pernyataan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief.

BACA JUGA:Evaluasi PPKM Terbaru, Kasus Covid-19 Naik 1.054, Luhut Minta Perkantoran WFH Dua Minggu ke Depan

”Jemaah umrah akan diberangkatkan sampai tanggal 15 Januari 2022 dan kita coba hentikan sementara dalam rangka evaluasi,” bunyi keterangan resminya.

Namun, Hilman kemudian meluruskan kabar tersebut.

Dia memastikan bahwa umrah tidak dihentikan. Hanya, akan ada skenario baru dalam pemberangkatan jemaah umrah. ”Umrahnya (tetap) jalan. PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) minta lebih disiplin,” katanya melalui pesan singkat. PPIU, kata dia, akan diminta untuk mengatur flow atau aliran pemberangkatan jemaah dan jadwal keberangkatan dengan baik.

Hingga pukul 22.00 tadi malam, Kemenag belum merilis hasil rapat evaluasi umrah. ”Insya Allah, nanti disampaikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengungkapkan, dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo kemarin, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga sempat menyinggung soal umrah. ”Tetapi, belum ada keputusan pasti. Dibuka atau tidak,” katanya.

Kesimpulan dari rapat tersebut, lanjut dia, perjalanan ke luar negeri akan sangat dibatasi. ”Termasuk umrah. Disarankan tidak dahulu,” katanya. Itu dilakukan untuk mengantisipasi puncak varian Omicron yang diperkirakan terjadi pertengahan Februari sampai awal Maret. Pemerintah sangat berhati-hati supaya tidak terjadi lonjakan kasus seperti Juni dan Juli tahun lalu.

BACA JUGA:Pengumuman dari Menko Luhut, Puncak Omicron dan Opsi Terakhir

Di bagian lain, 11 di antara 25 orang personel tim advance umrah dinyatakan positif varian Omicron. Salah satunya adalah Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi. ”Namun nggak parah. Hanya seperti flu biasa saja dengan demam dan batu-batuk sedikit. Dengan obat batuk dan flu, alhamdulillah sembuh,” katanya.

Akibat dinyatakan positif Covid-19 itu, Syam dan rekan-rekannya sesama tim advance harus lebih panjang menjalani karantina sepulang dari Saudi. Saat ini mereka menjalani karantina di Wisma Atlet.

Dia mengatakan, sebelas anggota tim advance yang positif Covid-19 varian Omicron itu belum seluruhnya sembuh. ”Kami tidak tahu pastinya ini varian apa. Kalaupun ini Omicron, tidak segalak yang diperkirakan,” katanya.

Syam menuturkan, saat akan terbang pulang dari Saudi menuju Indonesia, hasil PCR negatif semua. Ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta, hanya satu orang yang negatif. Dia menduga, virus di dalam tubuhnya masih dalam masa inkubasi sehingga tidak terbaca PCR di Arab Saudi. Dia pun menegaskan bahwa kasus positif tim advance itu memang benar, bukan rekayasa.(jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: