Pelabuhan Cirebon Paling Unik

Pelabuhan Cirebon Paling Unik

PARIWISATA PELABUHAN. Pelindo Regional 2 Cirebon menggelar seminar nilai-nilai kearifan lokal budaya sejarah Pelabuhan Cirebon di Aula Muara Jati, Selasa (19/7). --

Radarcirebon.id, CIREBON - Zaman dulu, para leluhur sangat visioner dengan hasil bumi dan alam. Khususnya ikan dan rebon. Ditangkap, lalu dijemur, lokasinya banyak ditemukan di Lemahwungkuk. Bahkan di sana jadi pelabuhan awal.

Hal ini dikatakan Mustakim Asteja, di sela seminar nilai-nilai kearifan lokal budaya sejarah Pelabuhan Cirebon di Aula Muara Jati Pelindo Regional 2 Cirebon, Selasa (19/7). Menurut Mustakim, Pelabuhan Cirebon itu, gabungan wilayah utara dan timur.

Muara Jati ada di sebelah utara, dan Japura di sebelah timur. Masa penjajahan pada tahun 1689, Belanda berupaya agar Gebang dipisah dari keraton. Yaitu dengan adanya Kepangeranan Gebang, dipisah oleh Belanda dan diberikan otoritas mengelola Sungai Gebang.

Sultan Kacirebona, Abdulgani Natadinngrat menjelaskan, seminar sejarah pelabuhan ini, bagian dari perspektif bagus dalam pengembangan pelabuhan. Sebab, mengulas pelabuhan dari masa ke masa, serta bagaimana manfaat pelabuhan yang mampu mengeluarkan energi positif.

BACA JUGA:Warga Perbatasan Resmi Terima KK dan KTP Kota Cirebon

Abdulgani menjelaskan, memang ada wacana kalau pelabuhan bisa jadi tempat wisata. Dirinya mengharapkan, pelabuhan sebagai tempat wisata, bisa berjalan.

Sementara itu, General Manager (GM) Pelindo Regional 2 Cirebon, Tengkun Mursalin Rahim  menjelaskan, seminar ini sebagai salah satu rangkaian memperingati Hari Jadi Kota Cirebon. Pihaknya membuat acara seminar, untuk kembali mengingat bahwa peran pelabuhan terhadap Kota Cirebon tidak bisa dilepaskan.

“Pelabuhan Cirebon, dari masa ke masa, lokasinya pindah-pindah seiring perkembangan alam,” kata Tengku.  
Pengalaman masa lalu, lanjut Tengku,  bisa menjadi pelajaran agar tetap menjaga pelabuhan.

BACA JUGA:Segera Bentuk Tim DPUTR Keliling

Bahkan isu sedimentasi pelabuhan, bukan sekarang saja. Tapi sudah menjadi isu ratusan tahun lalu. “Bagaimana menjaga kedalaman alur Pelabuhan Cirebon tetap layak, ini menjadi masukan ke managemen Pelindo pusat. Isu sedimentasi kita sikapi ke depan, termasuk upaya lain dengan menjaga fasilitas,” ucapnya.

“Pelabuhan Cirebon sangat unik dan klasik dari sisi sejarah. Dalam  RIP (rencana induk pelabuhan), ada zona pengembangan pariwisata dan rekreasi. Rencananya, tahun ini digagas, dengan melibatkan tokoh kearifan lokal Cirenon dan meminta gambarannya seperti apa. Kita minta masukan Sultan Kacirebonan bagaimana pariwisata berbasis Cirebon di pelabuhan.

Termasuk mendapatkan manfaat budaya Cirebon,” bebernya.
Pelindo memiliki lahan 4,5 hektare untuk menjadi zona rekreasi. Rencananya, akan mulai tahapan dengan pengembangan menggunakan gudang peninggalan Belanda sebagai fasilitas rekreasi dan pariwisata.

“Ada gudang tua. Itu akan diubah menjadi tempat pariwisata berorientasi budaya, mulai kuliner hingga kearifan lokal lainnya. Itu sudah kita kembangkan,” pungkasnya. (abd)

BACA JUGA:KKM Untag Pengabdian Pada Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: