Brigjen Purn Siswandi Soal Kasus Ferdy Sambo: Bisa Saksi Kunci Raib, Bunuh Diri atau Dibunuh

Brigjen Purn Siswandi Soal Kasus Ferdy Sambo: Bisa Saksi Kunci Raib, Bunuh Diri atau Dibunuh

Brigjen Pol (Purn) Drs Siswandi angkat bicara soal saksi kunci di kasus Irjen Ferdy Sambo. -ist/dokumen pribadi-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, JAKARTA - Brigjen Pol (Purn) Siswandi mewanti-wanti soal saksi kunci di kasus Irjen Ferdy Sambo yang telah ditetapkan sebagai tersangka di kematian Brigadir J.

Jenderal Purnawirawan Polisi yang pernah menjadi Kapolresta Cirebon tahun 20022-2005 itu menegaskan, saksi kunci perlu dijaga. Juga termasuk adanya tekanan publik lewat pemberitaan dan media sosial.

"Bisa saja raib seperti bunuh diri atau dibunuh oleh yang merasa terusik dalam kasus tersebut," kata Siswandi, yang juga pemerhati kepolisian, kepada radarcirebon.com, Selasa, 16, Agustus 2022.

Karena itu, Brigjen Pol Drs Siswandi mengingatkan kepada kepolisian untuk mewaspadai saksi kunci raib. Pasalnya, pemberitaan juga perbincangan medsos serta tekanan publik pasti membuat panik yang terlibat kasus Brigadir J.

BACA JUGA:Hasil Juventus vs Sassuolo: Angel di Maria Sukses Jalani Debutnya, Nyonya Tua Menang 3-0

BACA JUGA:Ibu Mariana Minta Maaf ke Alfamart, Hotman Paris: Nangis Histeris

"Ini harus diwaspadai para saksi-saksi yang disebut saksi kunci dalam  kasus tersebut," tandas Siswandi.

Masih kata dia, karena berkembang terus terhadap jumlah yang terlibat dalam  kasus tersebut, turut disayangkan juga aib menimpa bagi para pelaku terutama keluarganya.

Padahal, kasus ini belum ada vonis pengadilan, tapi sudah dihukum sosial. Masalahnya, sampai kapan hukum sosial berakhir.

"Setelah selesai persidangan sekalipun bersalah atau tidak, tapi hukuman sosial tidak akan berahir," tuturnya.

BACA JUGA:Inilah Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi dalam Darah, Nomor 8 Mudah Sekali

BACA JUGA:Program 5ribu Wirausaha Baru di Kota Depok, Wagub Uu: Upaya Pemerataan Ekonomi Masyarakat

Hal ini, lanjut dia, bisa jadi membuat para tersangka dan saksi kunci bisa gelap mata, bahkan gelap hati. "Waspada, lebih baik mengantisipasi sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.

Sementara itu, dari perkembangan terbaru, Komnas-HAM kembali buka suara terkait hasil pendalaman yang mereka lakukan terhadap bukti-bukti juga hal lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: