RUPS, Empat Direksi PT BPR di Copot

RUPS, Empat Direksi PT BPR di Copot

Kabag Perekonomian Setda dan SDA Kabupaten Cirebon, Kabul Setiawan terkait seleksi direksi PT BPR.-Samsul Huda-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, SUMBER - Empat direksi PT BPR Cirebon di copot. Pencopotan itu bukan tanpa alasan. Semua, berdasarkan kesepakatan dari pemilik saham saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Bahkan, seleksi calon Direksi PT BPR Cirebon Jabar Perseroda sudah berjalan. Memasuki tahap uji kelayakan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon.

Kabag Perekonomian Setda dan SDA Kabupaten Cirebon, Kabul Setiawan mengatakan, ada empat direksi yang diberhentikan dengan hormat dari jabatannya. Selanjutnya, pemilik saham membentuk pansel untuk memilih direksi yang baru.

Saat ini panitia seleksi (pansel) sudah mengirimkan dua nama yang akan mengikuti tes tersebut yakni Dini Rahmawati dan Uripa Endang Susanto.

BACA JUGA:Korban Kecelakaan Motor di Arjawinangun Cirebon Masih 15 Tahun, Polisi: Jangan Mudah Kasih Motor

Diharapkan direksi yang baru bisa lebih baik lagi. "Pemilik saham ingin ada peningkatan kinerja dan keuntungan. BPR itu kan badan usaha. Jadi agenda utamanya adalah profit oriented. Bukan seperti kami, PNS pelayanan publik," kata Kabul, kepada Radar, kemarin.

Menurutnya, Bank Kabupaten Cirebon (BKC) dan Bank Cirebon Jabar (BCJ) selama ini dalam keadaan sehat. Sebab, direksi selalu melaporkan keuangannya setiap satu semester maupun tahunan kepada Badan Akuntan  Publik.

Itu merupakan Independen. Dan kedua bank tersebut juga diawasi oleh OJK. Kemudian,  setiap bulan harus melapor ke OJK. "Artinya, hingga sekarang dua bank tersebut masih dikatakan sehat," katanya.

Kabul menyampaikan, kedua calon peserta yang diawal dikatakan itu sudah melewati tahap tes oleh tim Pansel dan tim penguji. Kini mereka tinggal melakukan tes kelayakan dan kepatutan dari OJK.

BACA JUGA:Preview Persib vs Bali United: Maung Bandung Punya Sosok Pembeda

Karena itu, menjadi syarat utama untuk lolos tidaknya calon direksi BPR Cirebon Jabar tersebut. "Nanti OJK yang menentukan layak tidaknya dua orang yang kami ajukan sebagai direksi," tuturnya.

Kabul menjelaskan proses seleksi calon Direksi PT BPR Cirebon Jabar Perseroda berjalan sesuai jadwal. Dari pendaftaran, tes psikologi dan lainnya, hingga wawancara terakhir oleh Bupati Cirebon.

"Awal daftar ada 10 orang, berkurang tiga setelah melalui seleksi administrasi,  seleksi selanjutnya tinggal 3 orang. Nah, 3 orang tersebut diserahkan kepada Bupati untuk dilakukan wawancara," ucapnya.

"Dari situ dipilih dua orang yang akan diajukan ke OJK. karena dibutuhkan cuman dua yakni Direktur Utama dan Direktur Operasional," katanya.

BACA JUGA:Preview Persib vs Bali United: Maung Bandung Punya Sosok Pembeda

Lebih lanjut Kabul mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Cirebon menggandeng pansel dari unsur akademisi yakni dari Universitas Pendidikan  Indonesia (UPI) dan Universitas Padjajaran (Unpad).

"Kami sengaja mengambil tim dari akademisi agar dalam seleksi calon direksi agar bisa lebih profesional. Independen. Karena mereka merupakan orang yang ahli di bidangnya. Memumpuni dalam bidang perbankan," pungkasnya.

BACA JUGA:Wisuda Brigadir Joshua Diwakili Ayah, Keluarga Ungkap Rencana Menikah Setelah Sarjana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: