Heboh Tetangga Kesurupan Roh Berujung Pembongkaran Makam di Jamblang Cirebon, Hasil Autopsi Belum Selesai

Heboh Tetangga Kesurupan Roh Berujung Pembongkaran Makam di Jamblang Cirebon, Hasil Autopsi Belum Selesai

Pembongkaran makam di Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon untuk keperluan autopsi ulang.-Cecep Nacepi-radarcirebon.com

Namun, keluarga menolak dilakukan otopsi ulang karena merasa korban meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Jamblang. Akhirnya, almarhum dikebumikan di TPU desa setempat.

Tiba-tiba, ada seorang perempuan yang kerasukan. Keluarga korban juga dibuat gempar dengan kejadian tersebut. Apalagi, warga yang kesurupan itu mengaku dirasuki roh Wahyu.

BACA JUGA:Ahsan/Hendra Bantai India Lolos ke Semifinal Kejuaraan Dunia BWF 2022, Sempat Skor 11-1

BACA JUGA:Korban Terseret Ombak di Pantai Mekarsari Indramayu Berhasil Ditemukan Setelah 6 Hari Pencarian

Bukan hanya itu, wanita yang kesurupan itu, mengaku telah dibunuh orang dan dilemparkan ke Sungai Jamblang.

Akibatnya, cerita perempuan keusupan itu menjadi kehebohan dan buah bibir di kalangan warga. Hal ini, juga membuat keluarga menjadi ragu dan penasaran dengan penyebab kematian korban.

Sehingga diputuskan diajukan autopsi. Tidak hanya keluarga, tetangga pun mendukung agar dilakukan otopsi ulang tersebut.

"Kejanggalan-kejanggalan yang beredar sih sebetulnya didasari dari ada warga yang katanya ini kerasukan dari roh Wahyu. Kemudian pihak keluarga meminta dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," katanya.

BACA JUGA:Dinkop UKM Peringati Hari Jadi Koperasi Ke-75 Tahun

BACA JUGA:Sejarah Hari Jadi Kabupaten Kuningan, Kisah Sunan Gunung Jati dan Ong Tien Angkat Anak Ki Gedeng Luragung

Dari permintaan keluarga itu, perangkat desa kemudian koordinasi dengan Polsek Klangenan dan mengajukan permohonan untuk dilakukan otopsi.

Tim Forensik Rumah Sakit Bayangkara Indramayu pun didatangkan. Kuburan korban kemudian dibongkar dan dilakukan autopsi selama empat jam. Namun hingga kini, hasil autopsi tersebut masih belum keluar.

Kapolsek Klangenan AKP Ade Subandi melalui Kanit Reskrim Iptu Usman mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu, terlihat bagian luar jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Dari keterangan awal hasil autopsi, dari luar terlihat tidak ada tanda-tanda unsur kekerasan maupun benturan benda tumpul. Namun, hasil autopsi yang sebenarnya belum keluar. Harus dicek juga organ dalamnya. Kita juga masih menunggu hasilnya," jelasnya, Kamis, 25, Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: