Penanganan PMK di Jabar Berprogres Baik
dr Indro Cahyano di acara sosialisasi PMK di Lamongan bersama Dahlan Iskan. --
"Kita di check point meminta kepada teman-teman di DKPP yang ada di Losari, Banjar, dan Gunung Sindur, agar tetap Surat Keterangan Hewannya, SKKH-nya, dan kemudian rekomendasi dari daerah penerima di kabupaten/kotanya tetap ada. Kalau itu ada, mereka masih bisa masuk," ucap Arifin.
BACA JUGA:Persebaya Surabaya Kalah 1-2 dari RANS Nusantara FC, Bonek Gruduk Stadion
Arifin menuturkan, pihaknya juga intens mengedukasi peternak terkait penerapan biosekuriti.
Hal tersebut bertujuan agar dengan penerapan biosekuriti, hewan ternak yang sehat tetap terlindungi.
"Biosekuriti itulah yang harus dilakukan para peternak. Bagaimana kandangnya yang baik, bersih, kemudian juga pakannya, SOP-nya, memberi makan seperti apa. Jangan bercampur aduk dengan yang lain. Kemudian, penyemprotan disinfektan," ucapnya.
Selain penguatan penerapan biosekuriti, Pemerintah Provinsi Jabar terus berupaya memvaksin hewan ternak. Menurut Arifin, sampai saat ini, jumlah vaksin PMK yang sudah disuntikan kepada hewan ternak mencapai 170.000 dosis.
BACA JUGA:Soal Dugaan Korupsi Helikopter AW-101, KPK Tidak Mau Panggil Mantan Kasau dengan Cara Militer
Artinya, sekitar 80.000-90.000 hewan ternak di Jabar sudah divaksin sebanyak dua dosis.
"Setelah enam bulan divaksin dosis dua, kita akan melakukan booster. (Jumlah) itu baru di sapi perah dan potong. Kita belum ke domba, kambing. Kalau kerbau, sudah ada beberapa," ucap Arifin.
"Kita akan lakukan lagi (vaksinasi PMK). Nanti akan ada pengiriman lagi berikutnya untuk vaksin."
"Dengan divaksin ini, memang tingkat penyebaran PMK ini sangat terkendali," tambahnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Kebakaran Rumah Terjadi di Desa Winduhaji Sedong Cirebon, Warga Berusaha Padamkan Api
Sedangkan terkait kompensasi dan bantuan pada peternak yang terdampak PMK, kata Arifin, Pemerintah Provinsi Jabar masih menunggu usulan dari Pemda Kabupaten/Kota.
Jika usulan itu sudah masuk, Pemerintah booster Provinsi Jabar akan meneruskannya kepada Pemerintah Pusat.
"Pemerintah Pusat memberikan bantuan kepada peternak yang ternaknya mati tadi, yaitu untuk sapi perah, sapi potong, kerbau, sekitar 10 juta per ekor."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase