Pasar Muludan di Alun-alun Kasepuhan Cirebon Ditiadakan, Ratu Alexandra: Kondisinya Tidak Memungkinkan
Kota Cirebon memiliki dua alun alun utama yakni Sangkala Buana dan Kejaksan.-Dokumen-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, CIREBON - Tradisi pasar rakyat muludan di Alun-alun Sangkala Buana atau Alun-alun Kasepuhan, Kota Cirebon bakal ditiadakan. Pasalnya, tidak ada tempat untuk wahana tersebut.
Kondisi Alun-alun Sangkalabuana yang sudah bagus setelah direvitalisasi dengan anggaran Rp10,4 miliar, membuat pasar rakyat muludan di Keraton Kasepuhan terpaksa ditiadakan.
Kepastian bahwa pasar rakyat muludan di Alun-alun Kasepuhan Cirebon ditiadakan, juga disampaikan oleh Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan, Ratu Alexandra.
Dengan pasar muludan di Alun-alun Kasepuhan Cirebon yang ditiadakan, masyarakat pun tak lagi bisa menikmati hiruk-pikuknya para pedagang serta wahana permainan seperti kora-kora, ombak banyu, kincir raksasa, komedi putar, tong setan, dan sebagainya.
BACA JUGA:RBT Alias Bong dan Konsorsium 303 Diungkap IPW, Markasnya 200 Meter dari Mabes Polri
BACA JUGA:Jenazah Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Akan Dimakamkan di TMP Kalibata, Selasa 20 September 2022
Ya, meskipun pandemi Covid-19 telah berlalu, pihak Keraton Kasepuhan tak lagi menggelar pasar rakyat Muludan.
Kepala Badan Pengelola Keraton Kasepuhan RR Alexandra Wuryaningrat mengatakan pasar rakyat muludan kini sudah tak lagi memungkinkan digelar di Alun-alun Sangkala Buana.
“Alun-alunnya kan sudah direvitalisasi dan kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk menggelar pasar rakyat muludan,” ungkap Ratu Alexandra.
Hal tersebut, lanjutnya, dilakukan untuk menjaga aset yang berada di kawasan Alun-alun Sangkala Buana agar tak rusak akibat adanya kegiatan tersebut.
BACA JUGA:Oknum TNI Acungkan Senjata di Tol Jagorawi, Kementerian Pertahanan Sampaikan Permohonan Maaf
BACA JUGA:Pakai Teknologi Canggih Selidiki Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan-Pemalang, Polisi Temukan Ini
Kendati demikian, kata Ratu Alexandra, pihaknya tetap akan menggelar tradisi rutin menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Misalnya, tradisi siraman panjang dan buka bekasem ikan. Serta tradisi panjang jimat sebagai puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: